Pendidikan

Berstatus PPKM Level 3, Mendikbud Nadiem Makarim Dorong Pelaksanaan PTM di Kota Yogya

Penulis: Azka Ramadhan
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim berswafoto bersama siswa siswi Taman Siswa, di sela kunjungan kerjanya di Kota Yogyakarta Selasa (14/9/2021).

TRIBUNJOGJA.COM - Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mendorong daerah yang menyandang PPKM Level 3, termasuk Kota Yogyakarta, agar segera menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). 

Hal itu disampaikannya, saat melakoni kunjungan kerja di Kota Yogyakarta, Selasa (14/9/2021).

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga meninjau pelaksanaan simulasi PTM secara terbatas, di SD Muhammadiyah Jogokariyan. 

Nadiem mengatakan, PTM bisa digulirkan di Daerah PPKM Level 3, termasuk Kota Yogyakarta, dan dinilai mendesak.

Baca juga: Disdik Sleman Susun Laporan Kesiapan Sekolah Soal PTM

Sebab, jika siswa-siswi terlalu lama menempuh sekolah daring, akan muncul dampak sosial negatif. 

"Makanya, fokus utama kami sekarang adalah untuk anak-anak bisa kembali ke sekolah secepat mungkin. Tapi, ya, tetap seaman mungkin juga," ucap Nadiem. 

"Alhamdulllah, dengan adanya penurunan (kasus corona) secara drastis di berbagai daerah, semua yang level PPKM dari 1, 2 dan 3, boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Jadi, sudah boleh," lanjut ia. 

Nadiem menandaskan, untuk menggelar pembelajaran luring, pemerintah pusat tak mensyaratkan semua siswa harus tervaksin keseluruhan.

Bahkan, sekolah yang guru, maupun tenaga kependidikan sudah tervaksin semua, diwajibkannya menggulirkan sekolah luring. 

"Sekolah di level 1 sampai 3 semua boleh tatap muka itu. Tapi, yang wajib sekolah yang guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi lengkap. Cuma gurunya, ya, guru sama tenaga pendidik, itu saja," ungkap Nadiem. 

Dengan catatan, keputusan tetap berada pada orang tua, atau wali murid.

Sehingga, tegasnya, sekolah tak boleh memaksa jika ada orang tua yang menolak. 

"Orang tua tidak boleh dipaksa. Bagaimanapun, keputusan akhir ada di orang tua, jangan pernah lupakan itu. Kalau orang tuanya tidak nyaman mengirimkan anaknya ke sekolah, silakan lanjut (daring)," cetusnya. 

Menurutnya, PTM akan mengembalikan roh pendidikan,  yang sekian lama hilang akibat proses pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: Terbentur Penilaian Tengah Semester, Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Kota Yogyakarta Tertunda 

Ia pun meyakini, PTM dapat menekan risiko learning lost, ataupun kesehatan mental para siswa. 

Halaman
12

Berita Terkini