Erupsi Gunung Merapi

Gunung Merapi Keluarkan 28 Kali Awan Panas Guguran dalam Sepekan, BPPTKG Peringatkan Penambang Pasir

Penulis: Ardhike Indah
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awan panas guguran Gunung Merapi tanggal 4 Agustus 2021 pukul 05.41 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 16 mm dan durasi 141 detik. Jarak luncur 1400 m ke arah barat daya.

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Aktivitas Gunung Merapi selama sepekan, mulai 6-12 Agustus 2021, masih menggeliat. Bahkan, seminggu ini, terjadi 28 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 3 km.

Untuk itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengimbau agar penambangan pasir di daerah zona bahaya segera dihentikan.

Dia mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan, masih ada kegiatan penambangan pasir di kawasan 4 km dari puncak Gunung Merapi.

Padahal, BPPTKG sudah merekomendasi zona bahaya yakni sejauh 5 km dari puncak.

Baca juga: UPDATE Gunung Merapi 13 Agustus 2021: 15 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1,5 Km ke Barat Daya

“Penambang pasir sebenarnya bukan bagian dari kami, BPPTKG tapi kami dapat informasi penambang masih ada di daerah 4 km dari puncak,” katanya dalam siaran informasi ‘Aktivitas Merapi Terkini’ secara daring, Jumat (13/8/2021).

Hanik menjelaskan, adanya 28 kali awan panas guguran itu menyebabkan hujan abu di beberapa wilayah, tepatnya di tanggal 10 dan 12 Agustus 2021.

Dari data yang diterima, hujan abu mengguyur Kabupaten Magelang, tepatnya di Kecamatan Dukun, Sawangan, Grabag, Pakis, Tegalrejo, Secang, Srumbung, Salam, Muntilan, dan Mungkid.

"Guguran lava teramati sebanyak 252 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 1 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 500 meter," tuturnya.

Akibat aktivitas guguran dan awan panas guguran yang meningkat minggu ini, ada perubahan morfologi pada kubah lava barat daya dan kubah tengah.

Baca juga: Gunung Merapi Belum Berhenti Bergolak

“Kubah lava tengah kawah ini relatif tetap. Hanya, kubah lava di barat daya mengalami perubahan morfologi. Hal ini karena sebagian material sudah runtuh ke Kali Bebeng, tapi posisi kubah lava ini masih pada stabil,” jelasnya lagi.

Dikatakannya, kubah lava barat daya memiliki volume 1.832.000 meter kubik dengan laju rata-rata 13.000 meter kubik per hari.

Kemudian, kubah lava di sektor tengah sudah mencapai 2.808.000 meter kubik dengan laju rata-rata sebesar 18.000 meter kubik per hari.

“Dalam sebulan terakhir ini, arah guguran juga bergeser ke Kali Bebeng. Sebelumnya sering ke Kali Boyong,” tambahnya. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini