Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi terlihat landai, Selasa (20/7/2021).
Tidak ada lontaran guguran lava pijar maupun awan panas dalam pengamatan enam jam pukul 00.00-06.00 WIB.
Cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah selatan.
Suhu udara 13-20 °C, kelembaban udara 69-70 %, dan tekanan udara 838-943 mmHg. Volume curah hujan 3 mm per hari.
Baca juga: Update Gunung Merapi 19 Juli 2021, Guguran Lava Pijar Terjadi 10 Kali dengan Jarak Luncur 1,5 Km
Secara visual, gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
Gempa guguran tercatat sebanyak 41 kali dengan amplitudo 3-16 mm berdurasi 11-109 detik.
Hembusan berjumlah lima kali dengan amplitudo 3-6 mm, berdurasi 13-19 detik.
Gempa hybrid/fase banyak terjadi sebanyak 23 kali dengan amplitudo 3-13 mm, S-P 0,3-0,5 detik berdurasi 5-10 detik.
Vulkanik dangkal berjumlah 4 kali, amplitudo 22-36 mm berdurasi 8-10 detik.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya.
Cakupan sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Baca juga: BPPTKG Imbau Warga Tak Lakukan Kegiatan Apapun di Daerah Potensi Bahaya Gunung Merapi
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. ( Tribunjogja.com )