Penjelasan Ganjar Pranowo Soal Penutupan 27 Exit Tol di Jawa Tengah pada 16-22 Juli 2021

Editor: Yoseph Hary W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah

Pihak Jasa Marga akan melakukan pembahasan lebih lanjut kepada pihak terkait dalam hal ini Polda Jateng.

"Tentunya nanti akan ada pembahasan detail teknisnya dengan pihak terkait," ujarnya.

Penutupan tol itu karena dimaksudkan untuk menekan angka kasus Covid-19 di Jawa Tengah yang semakin bertambah.

Menurut data dari corona.jatengprov.go.id pada Selasa (13/7/2021) pukul 17.00 WIB total kasus aktif ada sebanyak 27.055 orang dari penambahan 3.270 kasus.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, penutupan exit tol di Jawa Tengah bertujuan untuk mengurangi mobilitas masyarakat, dilansir Tribun Jogja dari kompas.com.

Dengan cara tol ditutup, harapannya dapat menurunkan angka kasus Covid-19 di Jawa Tengah.

"Intinya sebenarnya kita kurangi (mobilitas). Sebenarnya saya tidak suka bicara ini kok menjadi restriktif sekali. Faktanya begini, peningkatan (Covid-19) kok masih tinggi, faktanya varian kita sudah tahu delta, faktanya orang kok masih cuek gitu, padahal kalau kita tahu ngurus oksigen saja sudah kayak begini," kata Ganjar kepada wartawan, Selasa (13/7/2021).

Secara teknis, menurut Ganjar, pengetatan di pintu exit tol akan dilakukan oleh jajaran Polda Jawa Tengah.

"Tadi sudah saya sampaikan agar dikelola, pasti kepolisian yang paling paham soal ini. Saya serahkan pada Pak Kapolda, sudah lapor ke saya untuk melakukan pengetatan-pengetatan itu," ujarnya.

Pengetatan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal supaya tidak terjadi kepadatan.

"Saya minta perhitungan dua hal. Satu, kalau itu ditutup kira-kira mereka akan tidak berangkat, dia tetap stay, tidak pergi, atau tetap pergi. Kalau tetap pergi dia akan cari jalan lain. Maka kemarin Grobogan komplain, Pak ini ditutup kemudian masuk ke tempat kami. Ini mesti diantisipasi sehingga kalau ditutup mereka lewat mana, mesti kita perhatikan," ucapnya.

Menurut Ganjar, hanya kendaraan yang memenuhi persyaratan tertentu yang diperbolehkan masuk ke Jawa Tengah.

"Karena masih ada yang (boleh) lewat. Kan untuk transportasi masih boleh lewat berkaitan dengan obat, makanan dan logistik masih boleh," katanya.

Ia berharap masyarakat dapat mendukung upaya pengurangan mobilitas selama PPKM Darurat di Jawa Tengah.

Pasalnya, kalau itu tidak dilakukan penutupan, penularan akan semakin meluas sehingga membuat rumah sakit menjadi penuh.

Halaman
123

Berita Terkini