"Setelah kebobolan 3 gol, Indonesia seharusnya mendapat penalti, tetapi tidak ada peluit untuk itu," kata Shin Tae-yong.
"Kemudian laga mengalir lebih ke lawan, kami tak bisa mengembangkan permainan dan berakhir dengan kekalahan," tambahnya.
Akibat ketidakpuasan itu, Shin juga bakal meminta AFC untuk meninjau wasit tersebut.
"Anda tahu saya terus protes soal wasit, tetapi coba lihat gol pertama. Gol yang memengaruhi laga terlalu banyak dan membuat kami sulit."
"Indonesia bermain baik di babak pertama, dua tim bermain imbang hingga paruh laga, tetapi wasit mengubah atmosfer di lapangan."
"Saya telah menghadiri Piala Dunia sebelumnya, jadi saya paham skor tadi tidak layak untuk kami, saya juga akan meminta AFC meninjau wasit mereka agar situasi seperti ini tak terjadi lagi," kata Shin Tae-yong.
Permainan Keras
Pada laga ini, permainan keras timnas Indonesia banyak disoroti terutama oleh media-media Vietnam.
Salah satu media Vietnam, TheThao247 bahkan menggambarkan Indonesia seperti bermain tinju di babak pertama.
Satu insiden yang cukup menyita perhatian adalah pelanggaran yang menimpa Nguyen Tuan Anh pada menit ke-23.
Gelandang bernomor punggung 11 itu dihantam dengan tekel keras oleh bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan.
Tekel Arhan membuat Tuan Anh jatuh terkapar dalam situasi perebutan bola.
Atas tekel itu, Tuan Anh tak bisa melanjutkan laga karena mengalami cedera.
Pelatih timnas Vietnam, Park Hang-seo membenarkan jika Indonesia bermain keras dalam laga ini.
"Benar jika Indonesia punya tendensi untuk membuat pelanggaran," ujar Park Hang-seo dikutip BolaSport.com dari TheThao247.