TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ratusan warga dusun Nglempong, padukuhan Ngemplak II, Kalurahan Umbulmartani, Ngemplak, Sleman menjalani swab massal.
Hasilnya, ada puluhan warga reaktif dari pemeriksaan rapid antibodi.
"Sebanyak 39 warga yang hasilnya reaktif, sudah langsung kami swab PCR," kata Kepala Puskesmas Ngemplak I, Seruni Angraeni Susila, Kamis (27/6/2021) sore.
Seruni menjelaskan, total ada 79 warga padukuhan Nglempong yang diambil sampel PCR. Rinciannya, 40 orang adalah warga yang sejak awal langsung di PCR.
Baca juga: BNPB Berencana Bangun Wahana Edukasi Gempa di Bantul
Sementara, 39 orang lainnya merupakan lanjutan dari hasil rapid reaktif.
Semua sampel tersebut, saat ini sudah sampai di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk dilakukan pemeriksaan metode polymerase chain reaction.
"Semua sampel pukul 13.00 WIB, sudah sampai di BLKK untuk dilakukan pemeriksaan metode PCR," kata dia.
Takut
Total ada 304 warga yang dilakukan testing massal di dusun Nglempong, Padukuhan Ngemplak II.
Rinciannya, 277 undangan untuk warga dusun Nglempong dan sisanya untuk warga di dusun lain.
Seruni mengungkapkan, dari 277 warga yang diundang untuk mengikuti skrining, hanya 272 warga yang datang. Ada 5 warga yang tidak datang. Alasannya karena takut.
"Kelima warga di antaranya balita dan warga lansia lebih dari 80 tahun, tidak datang skrining karena terlalu takut. Sehingga diwakilkan anggota keluarga lain," kata dia.
Selain di dusun Nglempong, skrining Kesehatan massal juga dialkukan di dusun Dalem, Widodomartani, Ngemplak.
Panewu Ngemplak, Siti Wahyu Purwaningsih mengatakan, ada 108 warga dusun Dalem yang diundang untuk mengikuti skrining Covid-19 menggunakan rapid antibodi. Dari jumlah tersebut, 94 orang hadir. Hasilnya, ada 10 reaktif. Kemudian langsung ditindaklanjuti dengan pengambilan sampel PCR.
"Hasilnya sampai sekarang masih menunggu," kata dia.
Sementara itu, Lurah Widodomartani, Heruyono mengatakan, kasus penularan Covid-19 di dusun Dalem berawal setelah lebaran. Awalnya, ada 6 warganya yang positif kemudian bertambah.
Hingga akhirnya di-swab massal dua kali untuk warga 2 RW dan 4 RT. Pertama skrining pada Sabtu (22/5/2021) dan dilanjutkan Kamis (27/5/2021).
Adapun sumber penularannya, kata dia, hingga kini belum bisa dipastikan.
Baca juga: Tanam Empat Pohon Ganja, Tiga Karyawan Swatsa di Yogyakarta Meringkuk di Sel Tahanan
Pihaknya menduga dari kegiatan Syawalan warga. Namun belum bisa juga dipastikan. Sebab, kejadiannya sudah cukup lama.
"Karena mpun dangu (sudah lama). Jadi untuk itu, kami belum berani memastikan," terang dia.
"Yang penting warga sudah mau menjaga kesadaran diri, mau swab dan mau isolasi," imbuhnya.
Saat ini dusun Dalem tidak diberlakukan lockdown mikro. Karena masih menunggu dari hasil skrining massal. Hanya saja, kata Heruyono, pihaknya telah menganjurkan agar ditingkat RT dan RW berjaga-jaga serta melakukan pengawasan.
"Hari ini kami belum berani mengambil keputusan lockdown satu padukuhan. Kami masih menunggu hasil PCR-nya keluar," kata dia. (Rif)