TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman akan meluncurkan program 'Si Wolly Nyaman' yang merupakan penerapan Metode Wolbachia untuk menekan tingkat penularan Demam Berdarah Dengue (DBD), pada 21 Mei 2021 mendatang.
Program yang terlaksana atas kerjasama dengan World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, serta didukung oleh Yayasan Tahija ini diharapkan dapat menekan angka kasus DBD di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo pada Rabu (19/5/2021) menjelaskan, 'Si Wolly Nyaman' diambil dari nama Wolbachia, bakteri alami yang terdapat di 60% lebih jenis serangga.
Baca juga: Lebaran Usai, Aktivitas Terminal Ir Soekarno Klaten Mulai Menggeliat
Bakteri yang juga ada di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti yang akan disebarkan, akan melindungi masyarakat Sleman dari penularan DBD secara terus menerus.
Hal ini karena Bakteri Wolbachia, akan tetap ada di dalam tubuh nyamuk hasil perkawinan nyamuk ber-Wolbachia dengan nyamuk lokal.
Adapun implementasi program ini berdasarkan Instruksi Bupati Sleman Nomor 09/Instruksi/2021, dilakukan oleh 20 puskesmas bersama dengan 13 kapanewon, di wilayah 39 kalurahan, dan 588 padukuhan di Sleman.
"Wilayah tersebut dipilih karena tingkat angka kejadian DBD yang tinggi. Dinkes Sleman akan menyebarkan lebih dari 22 ribu ember berisi telur nyamuk ber Wolbachia, dengan cara dititipkan pada para orang tua asuh terpilih di tiap-tiap padukuhan serta didukung pula fasilitas umum dan perkantoran," ujarnya.
Agar program ini berjalan lancar, sejak awal 2021 dilaksanakan beberapa tahapan persiapan. Antara lain pelatihan bagi Para Pelatih Pelaksanaan Implementasi Perluasan Manfaat Wolbachia di Kabupaten Sleman secara daring, pelatihan Pelaksana Program dari perwakilan Dinas Kesehatan Sleman kepada perwakilan dari 20 puskesmas dan 13 kapanewon, serta kegiatan sosialisasi di tingkat Kalurahan dan Padukuhan yang menjadi lokasi program tersebut.
Sementara itu, Riris Andono Ahmad, dari tim WMP Yogyakarta kembali menegaskan bahwa nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia terbukti aman.
Baca juga: Dua Juru Parkir Nakal di Kota Yogyakarta Kena Vonis Denda Rp 500 Ribu Hingga Kurungan 3 Hari
“Nyamuk ber-Wolbachia yang dititipkan di rumah warga telah dipastikan aman karena sudah tidak dapat lagi menularkan virus dengue. Dari hasil analisis risiko oleh tim ahli independen yang dibentuk Kemenristek Dikti dan Balitbangkes Kemenkes, disimpulkan bahwa risiko teknologi ini dapat diabaikan,” terang pria yang lebih akrab dipanggil dr Donnie ini.
Teknologi nyamuk ber-Wolbachia ini merupakan pelengkap dari upaya-upaya pengendalian penyakit DBD yang telah ada selama ini.
Oleh karenanya, kegiatan-kegiatan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M plus, gerakan satu rumah satu jumantik, dan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk, tetap harus dilaksanakan oleh segenap lapisan masyarakat. (nto)