TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemda DIY mengizinkan adanya aktivitas wisata di tengah pemberlakuan kebijakan larangan mudik lokal pada wilayah aglomerasi.
Khusus warga lokal yang ingin berekreasi, tak diwajibkan untuk melaksanakan pemeriksaan Covid-19 dengan metode tes PCR, antigen maupun GeNose C19.
Namun, kepada wisatawan asal luar daerah yang lolos masuk DI Yogyakarta, diwajibkan membawa dokumen bebas Covid-19 saat berkunjung ke destinasi wisata.
Baca juga: Terjadi Sebaran Covid-19 Cukup Masif, Satu RT di Wirobrajan Kota Yogyakarta Dibatasi Aktivitasnya
"Aglomerasi itu kan kalau di dalam wilayah tidak papa (ada mobilitas). Yang diatur secara khusus itu seperti itu. Ya boleh (berwisata)," tandas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo, Senin (10/5/2021).
Singgih menjelaskan, sejauh ini dari sekitar 200 destinasi wisata di DIY, sebanyak 127 di antaranya telah beroperasi.
Namun, jika terjadi penularan, pihaknya bisa melakukan penutupan sewaktu-waktu.
Hal itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang melarang adanya segala kegiatan masyarakat termasuk wisata di RT/RW dengan zona penularan warna merah dan oranye.
"Tapi sampai sekarang tidak ada satupun destinasi wisata di lokasi yang berada di zona merah dan oranya," paparnya.
"Kami juga meneyesuaikan kebijakan yang secara dinamis berjalan kalau ada kebijakan khusus maka ada penyesuaian," lanjutnya.
Singgih menjelaskan, seluruh tempat wisata yang beroperasi telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Misalnya memberlakukan pembatasan jumlah wisatawan sebesar 50 persen dari total kapasitas serta menyiapkan sarana dan prasarana prokes.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi Visiting Jogja sebelum datang ke destinasi wisata.
Aplikasi ini juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan tracing seandainya memang terjadi penularan Covid-19.
Wisatawan pun tidak perlu berkontak langsung dengan pengelola karena telah melakukan reservasi dan membeli tiket masuk secara daring.
Hal ini dianggap dapat meminimalisasi terjadinya penularan Covid-19.