Tentang cara mengangkat tangan dalam doa qunut, Syaikh Muhammad bin Shâlih al-‘Utasimîn rahimahullah menjelaskan: “Para ulama menyatakan, mengangkat kedua telapak tangan ke dada dan tidak mengangkatnya terlalu tinggi, karena doa ini bukan doa ibtihal yang seorang melebihkan dalam mengangkat tanganya, namun doa ini adalah doa permintaan. Kedua telapak tangan dan bagian dalamnya dibuka ke arah langit. Demikianlah pendapat para ulama kami. Zhahir keterangan para ulama, yaitu kedua tangan dikumpulkan seperti keadaan orang yang membutuhkan, meminta dari orang lain agar memberinya sesuatu”. (Syarhu al-Mumti’, 4/25)
Mengangkat tangan ke dada juga dilakukan Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu dalam doa qunut Witir, sebagaimana diriwayatkan al-Aswâd rahimahullah, ia berkata:
أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ مَسْعُوْدٍ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ فِيْ الْقُنُوْتِ إِلَى صَدْرِهِ
Artinya : "Sesungguhnya ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu , dahulu mengangkat kedua tangannya dalam qunut hingga dadanya." (HR al-Marwazi dalam Mukhtashar Kitab al-Witr, hlm. 139)
(MG - Desi Tri Astuti)