Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Di bagian selatan Yogyakarta, terdapat museum cokelat pertama di Yogyakarta, yakni Museum Cokelat Monggo.
Didirikan sejak pertengahan Januari 2017, museum bergaya arsitektur Jawa ini kini mengalami beberapa perkembangan, seperti koleksi yang semakin lengkap.
Museum ini didirikan oleh Thierry Detournay, yang tak lain ialah pemilik Cokelat Monggo.
Thierry hendak memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cokelat.
Lokasinya berada di Jalan Gentong Sribitan RT 003 Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Baca juga: Cokelat Monggo Hadirkan Cokelat Edisi Khusus Imlek dan Valentine
Memang benar, jika berkunjung ke museum ini pengunjung dapat mempelajari banyak hal tentang cokelat.
Mulai dari sejarah cokelat, proses pembuatan, jenis-jenis cokelat, manfaat cokelat dari sisi kesehatan, dan lain sebagainya.
Untuk masuk ke museum ini, setiap pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp10.000 sebagai harga tiket masuk.
Tak hanya bangunan museum, pengunjung juga berkesempatan melihat proses produksi cokelat secara langsung di pabrik yang berada di belakang museum, serta membeli souvenir cokelat di showroom dan kedai cokelat.
Memasuki museum, kita akan disuguhkan diorama sejarah cokelat pertama kali, bagaimana suku Meso Amerika Kuno menjadi ahli dan penikmat cokelat.
Di bagian tengah terdapat diorama perkebunan cokelat dan sejarah Cokelat Monggo mulai dari berdirinya hingga desain kemasan dari tahun ke tahun.
Selain itu, terdapat pula instalasi dan koleksi-koleksi yang menjelaskan kandungan jenis-jenis cokelat, manfaat cokelat, alat-alat yang digunakan untuk pembuatan cokelat.
Hampir di setiap sudut museum ini terdapat spot menarik untuk berfoto.
Misalnya, spot dinding yang berisi desain bungkus-bungkus cokelat dari berbagai negara.
Baca juga: Chocolate Monggo Gunakan Telur dari Peternakan Bebas Kerangkeng