Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seluruh SMP/MTs di DIY hari ini (Senin, 5/4/2021) mulai melaksanakan Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD).
ASPD jenjang SMP/MTs ini akan digelar selama Senin-Kamis (5-8/4/2021).
ASPD digelar secara tatap muka dengan peserta seluruh siswa kelas IX.
Dari pantauan Tribunjogja.com di SMPN 4 Yogyakarta, ASPD berjalan relatif lancar dari sisi protokol kesehatan yang diterapkan.
Baca juga: Tak Diatur Pemerintah Pusat, Ini Tanggapan Sekolah Soal ASPD DIY Dijadikan Komponen Penilaian PPDB
Kendati demikian, sempat terjadi server down pada saat siswa masih mengerjakan soal.
Hal itu terjadi di semua ruangan ujian ASPD SMPN 4 Yogyakarta yang berjumlah 4 ruang komputer.
"Sempat server down sekitar 5 menitan. Lalu langsung ditangani dan bisa jalan lagi. Jawaban anak sudah tersimpan. Terjadi di tengah jalan saat siswa sudah hampir selesai," ujar Kepala SMPN 4 Yogyakarta, Suramanto, ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/4/2021).
Sementara, menurut Suramanto, tidak terjadi kendala mati listrik saat ASPD hari ini.
Selain itu, siswa juga tidak mengalami kendala dalam pengerjaan soal.
"Kami sudah sedia genset. Tidak ada kendala pengerjaan," imbuhnya.
Baca juga: Forpi Kota Yogyakarta Akan Pantau Pelaksanaan Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD)
Ia menjelaskan, terdapat 164 siswa kelas IX di sekolahnya.
Mereka dibagi ke dalam 2 sesi.
Sesi pertama pukul 07.30-09.10 WIB dan sesi kedua pukul 11.00-12.40 WIB.
Di setiap sesi siswa dibagi ke dalam 4 ruangan.
Masing-masing ruang diisi 18-22 siswa.
Sebagai persyaratan mengikuti ASPD, jelas Suramanto, siswa wajib memakai masker dan suhu tubuh harus di bawah 37.5 derajat celcius.
"Sebelum masuk ke ruang ujian, siswa masuk ruang transit, lalu dibimbing guru menuju ruang ujian supaya terkendali," bebernya.
Baca juga: Persiapan ASPD, SMPN 4 Yogyakarta Gelar Simulasi Bersama Siswa
Ditanya tentang pengendalian siswa saat pulang sekolah, Suramanto menerangkan, pihaknya menugaskan sebagian guru untuk melakukan pengontrolan siswa agar tidak berkumpul dan berkerumun saat menunggu jemputan.
"Sebagian dijemput orang tua, banyak juga yang jalan kaki karena rumahnya hanya sekitar sini," tambahnya.
Ditemui terpisah, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 4 Yogyakarta, Nafsi, mengatakan untuk siswa yang dijemput saat pulang telah disediakan ruang tunggu khusus.
"Ada ruang tunggu di sana. Kami sudah bilang ke pedagang agar tidak jualan. Tapi mereka tidak bersedia. Kami ngalahi dengan pemantauan dan pengawasan (siswa)," bebernya.
Ia menambahkan, waktu keluar siswa dari setiap ruangan pun diberi jeda 5 menit secara bergiliran, agar tidak terjadi penumpukan saat siswa keluar sekolah. ( Tribunjogja.com )