“Pergerakan masih akan dibayangi kenaikan yield obligasi Amerika Serikat serta fluktuasi harga komoditas.
"Dari dalam negeri akan ditopang oleh sentimen pembagian dividen oleh beberapa emiten,” ungkapnya dalam riset, Selasa (30/3).
Secara teknikal, dennies melihat pergerakan masih berada di trend bearish jangka menengah dengan resistance 2 di level 6.219, resistance 1 di level 6.145, support 1 di level 6.021, support 2 di level 5.971 pada perdagangan Rabu (31/3).
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama juga memprediksi IHSG akan kembali melemah pada Rabu (31/3).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, adapun support maupun resistance maksimum berada pada 5.940,11 hingga 6.167,72.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif.
“Di sisi lain, terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG,” pungkasnya.(*)