Namun dengan pertimbangan keamanan dan risiko.
Pihaknya bersama Satgas Kapanewon mengusulkan agar warga yang positif diisolasi di selter rusunawa Gemawang. Saat ini semua pasien, kata dia, sudah aman dan terkendali.
"Sekarang kampungnya di lockdown total," kata Yuli. Akses di posko diawasi oleh babinsa, bhabinkamtibmas beserta satgas Kapanewon dan Kalurahan.
Patuhilah protokol!
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi meminta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Utamanya menggunakan masker di setiap kegiatan yang dilakukan di luar rumah.
Hal itu menyusul adanya dua padukuhan di Bumi Sembada menjadi klaster penularan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Berdasarkan hasil identifikasi dari Dinas Kesehatan, menurut dia, munculnya dua klaster yang bermula dari takziah itu, karena masyarakat belakangan ini kurang memperhatikan prokes setelah bergulirnya program vaksinasi.
"Kami berharap mensyarakat tidak mengabaikan Prokes, utamanya memakai masker saat berkegiatan di luar rumah, itu kuncinya," kata dia, Senin (29/3/2021)
Evi, panggilan Shavitri Nurmala Dewi, mengungkapkan, sudah ada puluhan orang yang positif di Padukuhan Plalangan, Pandowoharjo, Sleman maupun Blekik, Sardonoharjo Ngaglik.
Sementara tracing sudah menyasar ratusan orang di masing-masing padukuhan.
Mereka, yang positif sebagian di bawa ke selter isolasi milik Pemkab Sleman dan sebagian lainnya, ada juga yang isolasi mandiri.
Adapun untuk penanganan, menurutnya sudah diserahkan kepada gugus tugas Padukuhan, Kalurahan serta diawasi gugus tugas Kapanewon dan Kabupaten.
Pihaknya mengaku tidak bisa memberikan informasi secara detail soal penanganannya.
"Sementara ini, kami masih menunggu informasi lanjutan dari Dinkes," ujar Evi.