Tujuannya, untuk memastikan kesehatan seluruh warga Plalangan. "Total yang mengikuti tes ada 392 warga," tutur dia.
Bukan hanya itu, untuk sementara, akses keluar - masuk di Padukuhan Plalangan juga ditutup dan dijaga ketat. Tamu di luar domisili tidak diperbolehkan masuk. Bahkan di pukul 23.00 - 05.00 jalan kampung ditutup secara total.
Pembatasan akses ini sudah dilakukan sejak 16-29 Maret 2021 dan rencananya akan diberlakukan perpanjangan.
"Lockdown rencananya akan diperpanjang sampai Jumat depan," kata dia.
Kasus kedua
Kasus penularan corona hampir sama juga terjadi di Padukuhan Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik.
Penewu Ngaglik, Subagyo mengatakan, hingga saat ini sudah ada 44 warga Blekik yang dinyatakan positif covid-19.
Tracing dan testing sudah dilakukan. Menyasar sekitar 360 warga.
Kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh Satgas Kapanewon, Kalurahan hingga Puskesmas.
Kepala Puskesmas Ngaglik, dr. Yuli Khamidah berkata, kasus penularan bermula dari ada seorang warga Blekik meninggal dunia sekitar pertengahan Bulan Maret. Kemudian digelar acara tahlilan.
Menurutnya, tahlilan bukan hanya diikuti oleh warga Blekik namun diikuti juga oleh warga 3 padukuhan sekitarnya.
Selang setelah itu, ternyata pihak keluarga ada yang positif. Tracing dan testing segera dilakukan. Tracing hari pertama menyasar 170 warga.
"Yang positif saat itu ada 23 orang," ucap dia.
Hari berikutnya tracing kembali dilakukan dengan total mencapai 360 orang, dan 44 orang di antaranya dinyatakan positif.
Yuli mengatakan, warga yang positif saat itu diminta isolasi. Awalnya, akan dilakukan Isolasi mandiri di rumah.