TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 10 kali guguran lava pijar pada Minggu (21/3/2021).
Rentetan aktivitas vulkanik tersebut merupakan hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta selama enam jam, yakni pada periode pada pukul 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, menyebut bahwa lava pijar meluncur dengan jarak maksimum sekitar 800 meter.
"(Guguran)Lava pijar mengarah ke barat daya," ungkap Hanik.
Baca juga: Kerangka Manusia yang Ditemukan di Lereng Merapi Belum Teridentifikasi, Ini Penjelasan Polda DIY
Baca juga: Update Gunung Merapi Sabtu 20 Maret 2021, Aliran Lahar Hujan Gunung Merapi Capai 8 KM dari Puncak
Adapun dari hasil amatan visual, puncak Gunung Merapi tampak jelas meski diselimuti kabut dengan intensitas sedang.
"Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah," tambahnya.
Lebih jauh, kondisi cuaca di gunung yang berbatasan dengan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah tersebut menunjukkan keadaan berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara diantara 14-21 °C, kelembaban udara 73-98 %, dan tekanan udara 568-685 mmHg.
Hanik juga merinci aktivitas kegempaan yang tercatat seismogram. Yakni gempa guguran sebanyak 36 kali dan gempa hybrid atau fase banyak satu kali.
Dari hasil amatan itu maka status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Baca juga: BPPTKG: Awan Panas Guguran Gunung Merapi Akibatkan Hujan Abu Tipis di Beberapa Daerah
Baca juga: Kepala BNPB Instruksikan Upaya Mitigasi Bencana, Pemkab Magelang Ikuti Arahan BPPTKG
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ucapnya.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
( tribunjogja.com )