Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis hasil pengamatan gunung merapi.
Pengamatan tersebut dilakukan pukul 00.00-06.00, Rabu (17/3/2021).
Dari hasil observasi, teramati 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya.
Intensitas guguran meningkat pesat dari hasil pengamatan kemarin yang hanya terpantau satu kali.
Baca juga: Kerangka Manusia yang Ditemukan di Lereng Merapi Belum Teridentifikasi, Ini Penjelasan Polda DIY
Secara visual, gunung tampak jelas, kabur 0-I, kabut 0-II hingga kabut 0-III.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal.
Tinggi asap mencapai 50 meter diatas puncak kawah.
Secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat.
Suhu udara 13-21 °C, kelembaban udara 72-89 %, dan tekanan udara 627-707 mmHg.
Intensitas gempa gugur meningkat menjadi 43 kali dengan amplitudo 3-27 mm berdurasi 9-76 detik.
Gempa hembusan terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 8 mm, durasi 9 detik.
Untuk gempa hybrid juga terjadi sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm dan durasi 11 detik.
Gempa tektonik jauh sebanyak satu kali dengan amplitudo 2 mm dan durasi 71 detik.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Baca juga: Pandemi, Labuhan Merapi Peringatan 32 Tahun Tinggalan Jumenengan Dalem Dibatasi 30 Orang
Ia menjelaskan, potensi bahaya di level ini berupa guguran lava dan awan panas.
Potensi itu mengarah ke sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
Ia berharap masyarakat bisa hidup berdampingan dengan Gunung Merapi.
Hal tersebut sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi. ( Tribunjogja.com )