Erupsi Gunung Merapi

Antisipasi Debu Vulkanik Gunung Merapi, Candi Ngawen di Magelang Ditutup Plastik

Penulis: Yosef Leon Pinsker
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas dari BPCB Jawa Tengah melakukan penutupan terhadap bangunan induk Candi Ngawen yang terletak di Desa Ngawen Kecamatan Muntilan, Magelang, Kamis (4/2/2021). Penutupan dilakukan guna mencegah abu Merapi merusak batuan candi.

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Candi Ngawen yang terletak di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang ditutup dengan menggunakan plastik pada Kamis (4/2/2021) pagi.

Penutupan terhadap candi yang berada di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah itu dilakukan guna mengantisipasi guguran abu vulkanik Merapi mengenai bebatuan candi.

"Untuk mengantisipasi dampak erupsi Merapi terhadap batuan candi maka BPCB melakukan penutupan terhadap beberapa candi yang berada di bawah naungannya. Candi Sengi dan Candi Gunungsari rencananya juga akan kami tutup, tapi saat ini yang jadi prioritas adalah Candi Ngawen," kata Sumantoro, Petugas Teknisi Konservasi BPCB Jawa Tengah.

Dia menjelaskan, Candi Ngawen terdiri dari lima bangunan.

ERUPSI Gunung Merapi : Teramati 9 Kali Guguran Lava Pijar Berjarak Luncur Maksimum 1 Km

Dua bangunan induk serta tiga lainnya yang berukuran kecil.

Pihaknya hanya menutup bangunan candi utama yang menghadap ke arah timur dan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya karena anggaran yang terbatas.

"Untuk di area Magelang ada beberapa candi yang kami tutup yakni Candi Lumbung, Candi Pendem, dan Candi Asu ditambah Candi Ngawen. Jadi total ada empat," ujarnya.

Ada empat petugas yang menutup bangunan candi utama itu. 

Dengan menggunakan plastik uv petugas menutup sisi atas dan ke empat sisi bangunan candi lalu mengikatnya dengan tali.

Bangunan candi utama itu sendiri memiliki tinggi sekitar 9-10 meter.

"Penutupan ini mungkin belum tahu sampai kapan. Yang jelas kami tetap mengikuti arahan dari BPPTKG dan juga instruksi BPCB," ujarnya.

ERUPSI Gunung Merapi, Laju Pertumbuhan Kubah Lava 2021 Merapi 4.000-5.000 m3/Hari

"Ini antisipasi saja, karena kalau tidak ditutup ditakutkan debu vulkanik bisa merusak batuannya. Karena ada kandungan belerang ya dalam debu vulkanik itu," sambung dia.

Ditambahkan, operasional Candi Ngawen memang telah tutup sejak awal pandemi pada 2020 lalu.

BPCB pun masih melakukan  penutupan hingga saat ini.

Candi Ngawen juga belum terlalu banyak mendatangkan wisatawan luar.

Sumantoro menyebut pengunjung yang kerap datang ke candi itu hanya berasal dari pengunjung lokal.

"Memang belum familiar oleh orang luar kota. Pengunjungnya ya dari orang-orang sini saja ya karena suasananya yang masih asri," pungkas dia. ( Tribunjogja.com )

Berita Terkini