TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang DIY, berkolaborasi dengan pelukis kondang, Sidik W Martowidjojo dan Kalurahan Wonokerto menggelar kegiatan amal bertajuk PWI peduli.
Pelukis berusia 83 tahun yang pernah meraih penghargaan 'Medalle D'orc' dari Lauvre International Arts Perancis itu melukis secara langsung.
Hasil lukisan kemudian dilelang, dan uangnya disumbangkan untuk membantu para relawan Merapi sekaligus penanggulangan Coronavirus Disease-2019 atau Covid-19.
Sidik W Martowidjojo, atau biasa dijuluki 'Pit Mabuk' adalah sang maestro lukis kelahiran Malang, Jawa Timur.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini Kamis 28 Januari : Nino Mulai Curiga, Bagaimana Nasib Andin?
Sekarang berdomisili di Yogyakarta. Ia dikenal piawai dengan gaya lukisan yang mampu menggabungkan antara teknik lukis barat dan timur.
Dalam kegiatan amal itu, ada dua lukisan yang dilelang dan satu lukisan diundi. Lukisan dilelang berjudul 'Keheningan Merapi' dan Pintu Sorga'.
Sedang, satu lukisan diundi berjudul 'Merapi'. Ke-dua lukisan berukuran 1 x 1,5 meter masing-masing dibuka dengan harga Rp 200 juta.
Keuntungan dari hasil lelang, disumbangkan kepada relawan Merapi dan upaya penanggulangan pandemi corona di Kapanewon Turi.
Sidik mengaku tergerak hati untuk melakukan kegiatan amal itu. "Karena ingin berbuat nyata, membantu manusia.
Mudah-mudahan, desa lain maupun instansi lain, juga mau ikut mengulurkan tangan untuk sesama," tutur dia, saat pengumuman lelang lukisan di Balai Kalurahan Wonokerto, kemarin.
Sidik bercerita, dua karya lukis yang dilelang spesial. Pintu Sorga, misalnya, menggambarkan bahwa surga itu ada.
Tetapi manusia tidak bisa melihat, bagaimana surga yang sebenarnya.
Sebab, surga disebutkan, sebagai satu tempat yang tertutup oleh kabut.
Selama ini, yang bisa dibayangkan tentang surga hanyalah imajinasi.
Pemandangan indah yang jelas dan bisa dilihat manusia, adalah alam semesta.