Dalam suatu percobaan untuk membuktikan efek penurunan tekanan darah, crude ekstrak air sambiloto telah difraksinasi menggunakan pelarut yang berbeda polaritasnya menjadi fraksi etilasetat (FA), fraksi butanol (FB), dan fraksi air (FC).
Fraksi-fraksi ini kemudian diuji pada tikus Sprague-Dawley (SD) melihat efek yang ditimbulkan terhadap mean arterial blood pressure (MAP).
Beberapa senyawa diterpen dari sambiloto yaitu DA, DDA, andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide, diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap MAP menggunakan tikus SD. Ditemukan bahwa andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide tidak memberikan efek terhadap MAP, sedangkan DDA menurunkan MAP dan kecepatan denyut jantung dengan ketergantungan dosis.
Sementara DA mempunyai efek yang agak lemah pada parameter yang diuji dibandingkan dengan DDA. Hasil ini menunjukkan bahwa efek hipotensi dari sambiloto dapat disebabkan oleh kedua senyawa diterpen, DDA dan DA. Disimpulkan bahwa suatu infus dari sambiloto dapat memberikan manfaat secara ilmiah untuk pengobatan hipertensi. (*/BPOM)