TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merinci hasil pengamatan Gunung Merapi pada Minggu (17/1/2021) pukul 00.00-06.00 WIB.
Selama enam jam pengamatan, terpantau adanya guguran lava pijar sebanyak 36 kali.
"Jarak luncur maksimum lava pijar yakni sekitar 1.500 meter dan menuju ke barat daya," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam laporannya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta: Terjadi Penambahan 302 Kasus Baru, 12 Meninggal Dunia
Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG Yogyakarta Hari Ini, Minggu 17 Januari 2021
Asap kawah Gunung Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tebal.
Tingginya sekitar 50 meter di atas puncak kawah.
Sedangkan aktivitas kegempaan di Gunung Merapi tercatat, gempa guguran terjadi sebanyak 43 dengan amplitudo 3 mm-23 mm dan durasi 12 detik-188 detik.
Kemudian gempa hybrid atau fase banyak jumlah 6 dengan amplitudo 3 mm-5 mm, S-P 0.2 detik-0.5 detik dan durasi 5 detik-8 detik.
"Cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 13.6-25.8 °C, kelembaban udara 32-90 persen, dan tekanan udara 834.1-944.7 mmHg," paparnya.
Baca juga: Hoki di Awal Minggu, Berikut 7 Ramalan Shio Beruntung Hari Ini 17 Januari 2021
Baca juga: Peruntungan Shio Minggu 17 Januari 2020: Turunkan Ambisi Hari Ini Demi Pencapaian yang Lebih Baik
Dari hasil pengamatan tersebut, disimpulkan bahwa status Gunung Merapi masih tetap berada di Level III atau siaga.
Pelaku wisata direkomendasikan agar tidak melakukan kegiatan wisata di kawasan rawan bencana (KRB) III atau kawasan di dalam radius 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Masyarakat juga perlu mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya. (tro)