Namun, lagi-lagi rencana itu tidak berjalan lancar.
Sebulan berlalu, tidak ada keterangan lebih lanjut, setelah berkali-kali ia kontak, hanya alasan tak jelas, yang ia dapat dari penjual. Dana yang telah dikeluarkan menguap begitu saja.
Nurist dan teman-teman tak patah arang, proses belajar terus berlanjut. Hingga pada satu titik, mereka mengikuti kelas daring yang membahas cara membangun bisnis.
Selepas itu, seorang dari mereka kerap mengirim pesan singkat lewat media sosial secara pribadi, bermaksud mengucapkan terimakasih kepada pembicara yang sebelumnya mereka ikuti.
Orang itu adalah Rizky Arief Dwi Prakoso, pendiri dari NAH Project, sebuah perusahan sneakers dengan merek lokal, yang pernah dipakai Jokowi.
Baca juga: Syarat Pelaku Perjalanan Menggunakan Mobil Pribadi Saat PSBB Jawa–Bali
Berjalan beberapa waktu, komunikasi keduanya berlanjut.
Dua kali pertemuan daring membahas bisnis terlaksana.
Ilmu yang Nurist dapat masih dirasanya kurang, kali ini ia meminta Rizky untuk mengajarkan copy writing.
Namun, saat itu juga Rizky menantang Nurist dengan membuat kelas daring berbayar.
Perempuan berzodiak Sagitarius ini mengiyakan, bersama temannya ia langsung membuat kerangka acuan kerja kegiatan, membuat media sosial khusus DNVB.
Sontak, sebelum hari berlaalu, kelas daring yang membahas dapur produksi parfum HMNS's, terjual habis.
Menariknya, saat mengiklankan kelas daring, media sosial DNVB hanya memiliki 12 pengikut.
"Waktu itu ada akun orang yang berpengaruh sempet mampir ke IG kita," jelasnya.
Nurist menambahkan, idenya untuk fokus pada DNVB tercetus karena melihat peluang yang besar, ketika animo yang didapat pada kelas daring sangat tinggi.
Baca juga: Kisah Heroik Barkasmal, Berikan Beasiswa Hingga Perguruan Tinggi dari Hasil Penjualan Kertas Bekas
Hal unik dari kelas daring yang dibuat DNVB adalah pembahasannya dilakukan dengan cara gosip.