Malam Tahun Baru

DPRD DIY Sesalkan Kebijakan Pemkot Yogyakarta yang Tak Menutup Pusat Keramaian, Ini Konsekuensinya

Penulis: Miftahul Huda
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kawasan malioboro

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meragukan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dapat mengendalikan kerumunan di tengah pandemi Covid-19 saat malam pergantian tahun.

Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengatakan, separuh dari kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY terjadi dalam kurun waktu dua bulan.

Oleh karena itu, langkah pembatasan pergerakan manusia saat malam tahun baru dan beberapa hari ke depannya sangat diperlukan.

Baca juga: Kabar Laliga, Luis Suarez Samai Rekor Gol Radamel Falcao Bersama Atletico Madrid

Baca juga: Suporter Liverpool dan Everton Tak Lagi Bisa Nonton Langsung di Stadion

Namun, menurut Huda keputusan Pemkot Yogyakarta yang tidak menutup sepenuhnya akses di titik rawan terjadinya kerumunan yakni Tugu Pal Putih, Malioboro, Titik Nol dan Keraton, serta Alun-alun turut disesalkan olehnya.

"Saya tidak yakin Pemkot bisa mengendalikan kerumunan saat malam tahun baru, sebagaimana liburan kemarin yang akibatnya kita rasakan akhir-akhir ini yaitu kasus Covid-19 naik," katanya, Kamis (31/12/2020).

Fakta yang ia dapatkan, untuk saat ini rumah sakit rujukan Covid-19 di DIY sudah penuh.

Akibatnya banyak warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak mendapat perawatan.

Ia juga menyampaikan apabila pasca libur tahun baru muncul kasus positif Covid-19 yang tinggi, dirinya mengatakan Pemkot Yogyakarta perlu mendirikan shelter perawatan di Balaikota.

"Mungkin nanti kalau ada lonjakan kasus perlu buat shelter perawatan di halaman Balaikota Yogya, sepertinya masih cukup luas," tegas anggota fraksi PKS ini.

Di sisi lain, Huda turut mengapresiasi empat kabupaten yakni Kabupaten Bantul, Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul yang sudah mengambil langkah yang tepat yakni menutup destinasi wisata saat malam pergantian tahun.

Baca juga: AS Jual Paket Bom Cerdas ke Arab Saudi dengan Nilai Sebesar Ini

Baca juga: Premier League Belum Ada Rencana Hentikan Jadwal Liga Inggris Lagi

Hal yang sama juga diungkapkan oleh anggota Komisi A DPRD DIY, Muhammad Syafii yang turut menginginkan adanya momen pergantian tahun berjalan kondusif dan tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19.

Ia berharap, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin doa bersama secara virtual seperti yang disampaikan melalui pemberitaan yang beredar saat ini.

Selain itu, ia mengatakan bahwa terdapat kerancuan dalam pemberitaan selama ini terkait pembatasan pergerakan manusia yang bersumber dari kebijakan pemerintah.

"Pemerintah seharusnya mengutamakan keselamatan jiwa rakyatnya dan menjadi contoh untuk penegakan prokes. Semua unsur pemerintahan harus satu suara," pungkasnya. (hda)

Berita Terkini