TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berharap partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak tetap tinggi, meski di tengah pandemi Covid-19.
Sri Sultan HB X juga menegaskan Komisi Pemilihan Umum (KPU) masing-masing kabupaten agar mengutamakan protokol kesehatan (prokes) agar proses pemungutan suara berjalan lancar dan aman.
"Biarpun ini ada Covid-19, saya berharap masyarakat mau meluangkan waktu partisitipatif untuk menggunakan hak pilihnya. Karena ini penting untuk masa depan Kabupaten/Kota," katanya, di Kepatihan, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Sepi Job, Seniman DI Yogyakarta Sampaikan Kegelisahan di DPRD DIY
Baca juga: KPU DIY dan UGM Bahas Pelaksanaan Pilkada Sehat di Tengah Pandemi Pandemi Covid-19
Sultan juga berharap agar tidak ada praktik politik uang di masyarakat dalam pelaksanaan Pilkada 2020 kali ini.
Ditanya terkait netralitas keluarga kerajaan untuk pilkada 2020 kali ini, Sultan memastikan hal itu tetap terjamin.
Sri Sultan memastikan video yang beredar di media sosial terkait pemberian bantuan telur asin dan peralatan masak untuk masyarakat Kabupaten Gunungkidul adalah tidak benar.
"Wah, ora ngerti aku (wah, saya tidak tahu) saya ndak ada dukung mendukung lah. Terserah masyarakat saja. Jangan mudah percaya. Neng endi-endi ora meng aku (di mana-mana bukan hanya saya)," tegas Sultan.
Baca juga: Tak Terima Ditertawakan Saat Tersandung, Dua Pemuda Aniaya Korban di Ngaglik Sleman
Baca juga: Legislatif Dorong Pihak Pelaksana Selesaikan Revitalisasi Tugu Yogyakarta Tepat Waktu
Sementara terkait kewaspadaan dari segi medis, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan saat ini pemerintah DIY telah mengantisipasi dengan mulai mempersiapkan perekrutan tenaga kesehatan (nakes) untuk penanganan kasus Covid-19 yang terus meningkat di DIY.
Dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY maupun Kabupaten/Kota sedang bersiap membentuk tim perekrutan nakes tambahan tersebut.
"Kami pernah bicarakan dengan Jakarta (pemerintah pusat-red) akan diberi nakes. Tapi ternyata Jakarta kosong. Kami diberi kesempatan untuk rekrut. Dinkes akan bentuk tim untuk itu," terang Aji. (hda)