Di tengah pertemuan, tiba-tiba datang Antasena dan Gatotkaca, yang melaporkan rencana kehadiran kakaknya dan Prabu Setijo ke Karangkadempel.
Werkudara alias Bima meledak amarahnya. Ia sudah bersiap menghadang putra dan Prabu Setijo, tapi dicegah Semar.
Begawan Ismaya yang tampil sebagai pemimpin para punokawan Pendawa, meminta semua yang hadir tenang, menyerahkan semua urusan kepada dirinya.
Tak lama Prabu Setijo dan Antaraja tiba, merangsek masuk ke pendopo Karangkadempel. Mereka langsung protes dan mencecar Prabu Kresna dan Werkudara.
Semar mengeluarkan kesaktiannya, membuat Prabu Setijo dan Antarejo akhirnya tak mampu bergerak. Mereka seperti dibekukan.
Semua yang hadir di pendopo Karangkadempel diminta mendengarkan. Nasihat itu diharapkan diresapi oleh putra dan cucu Pendawa. Semar minta maaf jika ada yang salah.
Setelah itu, Semar menyampaikan 10 pitutur luhur, pesan tentang 10 sikap utama dalam hidup dan kehidupan. Satu di antaranya pentingnya sikap rendah hati dan mengasihi sesama manusia.
Pentas ditutup adegan lucu saat tiba-tiba Petruk melesat keluar pendopo, menghadang Aswatama, yang beralasan mencari ayahnya, Begawan Durna.
Petruk menghajar dan mengusir Aswatama. Pasukan Trajutrisno yang semula hendak menyerbu Amarta, kabur kembali ke tempat asalnya.
Pentas wayang climen Wargo Laras akan istirahat selama beberapa hari, hingga melanjutkan pentas pada Sabtu, 28 November 2020.
Kali ini Ni Elisha Orcarus Alloso, dalang dan sinden asal Lambelu, Morowali, Sulawesi Tengah, akan tampil penuh mendalang.(Tribunjogja/xna)