Keberkahan Waktu Shalat Dzuhur yang Dijelaskan dr Zaidul Akbar

Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Sholat

Penelitian menunjukan bahwa jam biologis tidak berubah meski seseorang dalam keadaan sakit.

"Pada orang pengidap darah tinggi tekanan darah tetap akan tinggi dan denyut jantung akan cepat. Ketika tubuh memerlukan istirahat justru produksi hormon adrenalin meningkat yang hal ini cukup membahayakan tubuh," urainya.

Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Lengkap dengan Artinya

Baca juga: Cuaca Panas, Baca Doa Minta Hujan serta Artinya Berikut Ini

Bagi penderita penyakit jantung peningkatan adrenalin tanpa diimbangi jumlah kortisol yang memadai akan menambah frekuensi detak jantung dan kontraksi urat saraf.

"Di sinilah hikmah besar kita dapatkan dari Allah SWT dengan adanya Shalat Dzuhur yang menjadi media bagi metabolisme tubuh khususnya jantung untuk istirahat," ucapnya.

Menurut penelitian kegelisahan dan keresahan yang dialami penderita penyakit jantung meningkat pada waktu setelah Dzuhur.

Ilustrasi (ist)

"So, yang mau jantungnya tenang dan sehat, Shalat Dzuhur tepat waktu dan tidur ya setelah zuhur, ya 15-30 menit cukup," bebernya.

Ia menambahkan bahwa perlahan-lahan kita akan memahami bahwa shalat sesungguhnya adalah kebutuhan jiwa dan raga seorang beriman.

"Ibarat seperti makanan jika ia tak shalat maka ia sudah tak bernyawa, dan Rasulullah SAW juga menyebutkan waktu waktu istimewa yang bisa menjadi indikator sehat atau tidaknya qolbu seorang beriman, yaitu Shalat Subuh dan Isya. Di situlah iman bicara karena Rasulullah SAW bersabda dua shalat tersebut berat bagi orang munafik," pungkas Zaidul Akbar. (*)

Berita Terkini