Para tukang cukur sendiri dari Ria Salon Borobudur, Restu Salon Borobudur, Garasi Barbershop Borobudur dan Rahayu Salon dari Japuhan Muntilan.
Tak hanya saat ini, saat Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam, mereka juga melayani pangkas rambut gratis untuk para relawan dan pengungsi.
Saat itu kondisi sangat berbeda dengan sekarang.
Alat cukur rambut mereka bahkan sampai rusak karena rambut pengungsi yang gimbal terkena abu erupsi.
“Pas erupsi 2010 yang lalu, kami melayani potong rambut gratis bagi relawan dan pengungsi. Sampai alat potong kami rusak semua, karena rambutnya sudah pada gimbal,” katanya.
Baca juga: BPBD Kabupaten Magelang Waspadai Potensi Ancaman yang Mengarah ke Barat
Kegiatan sosial ini rencananya akan terus dilaksanakan.
Mereka akan berkeliling ke tempat-tempat pengungsian melayani pangkas rambut untuk pengungsi.
“Sampai habis dan tidak dibutuhkan lagi. Kami akan layani terus,” kata Ria. Ria sendiri sudah membuka salon Ria Salon di Jalan Syailendra Raya, Borobudur sejak 33 tahun silam.
Usai mendapatkan layanan pangkas rambut gratis ini, wajah para pengungsi tampak sumringah.
Satu di antaranya, Angga.
Bocah berusia 11 tahun dari Dusun Trayem, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, ini memesan khusus rambutnya dicukur hardcore.
Ia pun merasa senang mendapatkan pangkas rambut gratis ini.
“Senang bisa dipotong rambutnya. Saya tadi minta dicukur hardcore dan hasilnya keren,” katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)