TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sosok dalang kenamaan Ki Seno Nugroho meninggal dunia pada Selasa (4/11/2020) malam.
Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut, dunia wayang kulit kehilangan ikon fenomenal yang menjadikan kesenian ini tetap eksis, serta digemari banyak kalangan.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, Ki Seno sejauh ini masih berstatus sebagai warga Kota Pelajar.
Ia menilai, dalang yang meninggal dunia dalam usia 48 tahun tersebut merupakan inspirator petunjukan seni budaya di tengah situasi pandemi Covid-19.
Baca juga: Peringatan BMKG : Daftar Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang Hari Ini
Baca juga: Mengenang Dalang Ki Seno Nugroho, Ini 5 Video Ki Seno yang Paling Banyak Ditonton di YouTube
"Ketika pertunjukan kesenian masih dibatasi dan tidak bisa menghadirkan penonton, Ki Seno sukses memanfaatkan live straming Youtube dan meringkas pertunjukannya menjadi dua jam," ujarnya, Rabu (4/11/2020).
"Hampir setiap malam, selama masa pandemi, pertunjukan wayang Ki Seno yang banyak ditanggap orang dan disiarkan secara live lewat channel Youtube, selalu dihadiri banyak penggemarnya," tambah Wawali.
Heroe pun mengakui, menonton pertunjukan Ki Seno ialah rutinitasnya setiap malam.
Ia mencatat, jumlah viewers sang dalang pun bisa mencapai 20 ribu, yang berasal dari seluruh penjuru nusantara, bukan hanya Yogyakarta.
Baca juga: Cerita Kerabat Sebelum Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia di Rumah Sakit
Baca juga: Catatan Uji Coba Bebas Kendaraan di Kawasan Malioboro Yogyakarta
Hal tersebut, membuktikan pengaruh Ki Seno.
"Dialah seniman yang menguasai pertunjukan dunia maya, rajanya live streaming pertunjukan seni budaya. Ini semakin mengukuhkan Ki Seno sebagai dalang paling berpengaruh, di mana pola pertunjukannya kemudian mulai diikuti oleh dalang-dalang lainnya," katanya.
Menurut Heroe, Ki Seno sukses menjadi dalang kesayangan, yang bisa menghadirkan pembaharuan dan keluwesan dalam memberi hiburan yang mendidik.
Ia berharap, segera muncul dalang-dalang muda Yogyakarta, sebagai penerus Ki Seno dalam memajukan seni wayang.
"Untuk kesekian kalinya kita kehilangan tokoh seniman dan budayawan yang meninggal di puncak ketenarannya, puncak kejayaannya. Kita kehilangan ikon kesenian fenomenal, yang menjadikan wayang kulit masih digemari banyak kalangan hingga saat ini," cetusnya. (aka)