Baca tanpa iklan
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dua hari pelaksanaan operasi zebra 2020 di Kabupaten Bantul, polisi telah menilang dan menegur 74 pengendara yang kedapatan melanggar lalu lintas.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Bantul, Ipda Sigit Rahardjo merinci, hari pertama jajarannya mendapati ada 34 pengendara melanggar lalu lintas.
Sedangkan hari kedua, ada 40 pelanggar. Dari jumlah tersebut, sebagian terpaksa diberikan surat tilang. "Tapi ada juga yang sebatas teguran," ucapnya, Selasa (27/10/2020).
Sigit mengungkapkan, ada delapan pelanggaran yang menjadi fokus penindakan dalam operasi zebra 2020. Di antaranya, pengguna knalpot blombongan, tidak pakai helm, melawan arus, tidak memakai sabuk pengaman, berkendara dengan pengaruh minuman keras, berkendara sambil bermain handphone dan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut orang. Pelaksanaan operasi zebra selama 14 hari.
Baca juga: Upah 2021 Tak Jadi Naik, Disnakertrans DI Yogyakarta Sebut Pembahasan Tetap Dilakukan
Baca juga: Gubernur DIY Sri Sultan HB X Belum Tetapkan UMP DI Yogyakarta 2021
Baca juga: Cerita Usna, Perempuan yang Memberi Pakaian kepada Pria Tanpa Busana di Magelang
Dimulai tanggal 26 Oktober sampai 8 November 2020.
"Diharapkan dengan operasi zebra ini, warga Bantul tertib lalu lintas. Selain itu, patuh juga pada Protokol Kesehatan," katanya.
Sigit mengungkapkan, selain melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas, dalam operasi zebra 2020, petugas kepolisian juga dilibatkan untuk melakukan imbauan kepada masyarakat agar mentaati Protokol Kesehatan.
Bahkan, pada operasi hari kedua, polisi turut serta membagikan masker kepada pengguna jalan di simpang empat Gose, Bantul.
Saat lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) berwarna merah, pengguna jalan yang kebetulan melintas dan berhenti diberikan imbauan agar patuh terhadap Protokol Kesehatan.
Kemudian diberikan masker sebagai pengganti.
"Disimpang Gose ini ada 30 masker yang kami bagikan," ucapnya. (Rif)