Kemudian ia mengubahnya menjadi goresan garis dan warna yang dinamis pada kanvas.
"Garis garisnya penuh kejutan inilah, di mana kita sebagai penonton akan merenungkan dan berusaha
menebak di mana satu garis dimulai dan yang lainnya berakhir," ungkap Afil.
• Modifikasi Yamaha Scorpio Bergaya Scrambler, Berkarakter Kuat Berkat Rangka Kaisar
• Rute Dalam Kota Semakin Digemari Pesepeda di Yogya, Tugu-Malioboro dan Titik Nol jadi Tujuan Utama
Melanjutkan Gerakan Ekpresionisme
Saat ini berbasis di Madrid, Spanyol, lukisan lukisan Taher Jaoui adalah kumpulan yang kaya akan lapisan bentuk, warna cerah, gerakan ekspresif, simbol-simbol dan formula matematika.
Taher menciptakan karyanya dengan ide untuk melanjutkan warisan gerakan ekspresionisme abstrak dari tahun 50 an dan 60 an, sambil kemudian terinspirasi oleh seni primitif Afrika dan grafiti.
Ia bekerja dengan menggabungkan dan melapisi cat semprot, arang, kapur, cat minyak dan akrilik pada kanvas mentah.
Karya karya Taher memang sangat dipengaruhi kehidupannya di Spanyol.
Ia dilahirkan di Tunisia tahun 1978. Lalu sempat bekerja dan tinggal di Madrid dan pernah mengenyam pendidikan di Paris Sorbonne University.
Sebelumnya Taher pernah menggelar pameran di beberapa negara, di antaranya di Galerie 81 Leonard, New York, lmmersive Expression with Mykhailo Deyak, Mandarin Maison Gallery, Kiev, Ukraina, Eternity Gallery with George Morton Clark Eternity Gallery, Paris, dan di Hisab Gallery, Seoul, Korea.(Tribunjogja/Yudha Kristiawan)