Selain itu, untuk menurunkan kolesterol, herbal dan rempah-rempah juga mengandung antioksidan yang mencegah kolesterol LDL teroksidasi, dan mengurangi formasi plak dalam arteri.
Meskipun herbal dan rempah tidak umum untuk dikonsumsi dalam jumlah besar, keduanya bisa berkontribusi secara signifikan untuk menyumbang antioksidan setiap harinya.
Oregano kering, sage, mint, tumbuhan, cengkeh, rempah, dan kayu manis mengandung angka antioksidan tertinggi sama seperti herbal segar.
4. Konsumsi lemak tak jenuh
Ada dua jenis lemak yang terkandung dalam makanan, yakni lemak jenuh dan tak jenuh.
Penelitian menunjukkan, mengganti konsumsi lemak jenuh dengan lemak tak jenuh bisa mereduksi total kolesterol hingga sembilan persen dan kolesterol LDL hingga 11 persen dalam delapan minggu.
Sejumlah studi jangka panjang juga menemukan, orang-orang yang mengonsumsi lebih banyak lemak tak jenuh, dan lebih sedikit lemak jenuh cenderung memiliki tingkat kolesterol lebih rendah.
Makanan seperti alpukat, buah zaitun, minyak ikan, dan kacang-kacangan kaya akan lemak tak jenuh sehingga membawa banyak manfaat ketika dikonsumsi rutin.
Baca: Benarkah Durian Mengandung Kolesterol? Ini Faktanya
5. Menghindari lemak trans buatan
Lemak trans umumnya terdapat secara alami pada daging merah dan produk susu.
Banyak restoran dan makanan yang diproses mengandung lemak trans buatan.
Lemak trans buatan diproduksi dengan menghidrogenasi (menambah hidrogen) lemak tak jenuh seperti minyak sayur untuk mengubah struktur dan membuat mereka lebih solid pada suhu ruangan.
Lemak trans membuat solusi murah dari lemak jenuh dan telah banyak digunakan oleh restoran dan pabrik makanan.
Meski begitu, riset substantif menunjukkan, konsumsi lemak trans buatan berpotensi meningkatkan kolesterol LDL, menurunkan kolesterol baik atau HDL.
Lemak jenis ini pun kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung hingga 23 persen.