Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebagian mahasiswa atau pelajar di sini pasti pernah merasakan privilege belajar atau kuliah daring dengan nyaman dan tanpa gangguan.
Mungkin dengan duduk di kafe berpenyejuk udara dan sambungan internet yang cepat, menikmati cemilan dan minuman hangat, sembari belajar atau mengikuti kuliah daring.
Atau, setidaknya memiliki rumah atau di tempat lain yang layak untuk belajar.
Namun kenyataannya, tak semua pelajar maupun mahasiswa di sini punya privilege semacam itu.
Banyak mereka yang tinggal di tempat yang agak pelosok, di daerah pegunungan yang sinyal saja susah, jarak menuju ke kota yang jauh dan akses terhadap fasilitas belajar yang terbatas.
• Ratusan Guru PAUD DIY Ikuti Kelas Daring “Rumahku Adalah Sekolahku”
Seperti yang dialami sendiri oleh Teara Noviyanti Sekar Melati, mahasiswa semester II, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMgl).
Gadis berusia 19 tahun itu setiap hari harus duduk di pinggir jalan, hanya untuk mencari sinyal internet di atas perbukitan Menoreh di Desa Bigaran, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, untuk kuliah secara daring.
Ia ditemani adiknya, Siti Salma Putri Salsabila (13), siswa kelas 2 MTs Negeri 1 Magelang dan saudara sepupunya, Fitri Zahrotul Mufidah (15), kelas 1 SMK Maarif 1 Ngluwar, yang juga belajar daring.
Setiap hari sejak bulan Maret 2020 lalu, sejak pandemi membuat seluruh pelajar dan mahasiswa belajar dan berkuliah secara daring, mereka belajar di pinggir jalan itu.
Hanya di lokasi itulah, sinyal internet dapat diakses.
Tidak ada akses internet lain, kecuali di Balkondes yang tidak setiap waktu dapat diakses, sementara di tempat lain di kota, tempatnya termasuk jauh.
"Sejak ada Corona itu, kami selalu belajar di sini. Sejak Bulan Maret 2020. Setiap pagi dan tergantung jadwal kuliah. Biasanya sehari, ada dua kali kuliah daring. Seminggu, lima hari kuliah daring. Kami belajar di sini, karena memang hanya ada di sini sinyal internetnya. Ada wifi di Balkondes, tetapi memang tidak bisa setiap waktu bisa diakses. Sementara, jadwal pelajaran dan kuliah biasanya saat pagi, bahkan malam-malam harus ke sini untuk download tugas atau materi kuliah," kata Teara, di sela-sela mengikuti kuliah daring, Selasa (21/7/2020).
• Riwayat Tiga Positif Baru di Kabupaten Magelang, Ada yang Bekerja di RS UNS
Setiap pagi, sekitar pukul 07.30 WIB, Teara, adik dan sepupunya berangkat dari rumahnya di Dusun Nalan II, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur.
Dengan mengendarai sepeda motor, mereka menyusuri jalanan kampung yang menyambungkan wisata Gunung Gondopuro Wangi ke Pasar Jagalan, menuju tempat belajar atau kuliah secara daring di pinggir jalan di Desa Bigaran, Borobudur.