Update Corona di DI Yogyakarta
Ratusan Guru PAUD DIY Ikuti Kelas Daring “Rumahku Adalah Sekolahku”
Acara ini merupakan program kerja HIMPAUDI DIY untuk meningkatkan kapasitas para anggotanya.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Lebih dari 100 guru pendidikan anak usia dini (PAUD) se-DIY yang tergabung dalam Himpunan Pendidik dan Tenaga Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) DIY mengikuti kelas daring bertemakan “Rumahku Adalah Sekolahku” pada Sabtu (18/7/2020).
Acara ini merupakan program kerja HIMPAUDI DIY untuk meningkatkan kapasitas para anggotanya.
Di masa pandemi, para pendidik PAUD mengalami permasalahan yang beragam, satu di antaranya adalah tidak semua orang tua siswa siap dan kooperatif dalam menyelenggarakan pembelajaran dari rumah untuk anak didik PAUD.
• Guru PAUD Hadapi Permasalahan Kompleks Selama Pandemi, Orang Tua Tak Siap Hadapi Pembelajaran Daring
Narasumber hari itu, mantan Ketua Pengurus Wilayah HIMPAUDI DIY, Nur Cholimah menekankan bahwa keluarga adalah unit terkecil yang memiliki fungsi pertama dan utama.
Di dalamnya, orang tua memiliki peran penting dalam mencontohkan, kemudian menumbuhkan perilaku moral pada anak mereka.
“Keluarga memiliki fungsi agama, biologis, ekonomi, kasih sayang, perlindungan, pendidikan, sosialisasi, dan rekreasi,” ujar Nur Cholimah dalam kelas daring tersebut.
Ia menuturkan, sebuah penelitian yang dilakukan pada 523 orang tua menyebutkan ada tiga hambatan yang dialami orang tua dalam pengasuhan anak di rumah.
Pertama, permasalahan pada anak itu sendiri yang memiliki porsi 44 persen, semisal susah diatur, membantah, dan kurang sabar.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 di DIY 18 Juli 2020, 8 Kasus Positif Baru, 2 Sembuh
Selanjutnya, permasalahan orang tua yang menduduki porsi 29 persen, seperti keterbatasan waktu, pengetahuan minim, cara menyampaikan pada anak, tidak tega pada anak, membutuhkan buku panduan, dan kurang sabar.
Ketiga adalah permasalahan lingkungan yang memiliki porsi 24 persen, beberapa di antaranya ialah lingkungan luar, pola asuh kakek dan nenek, TV, serta HP.
Kandidat doktor bidang PAUD dari Universitas Negeri Yogyakarta itu menambahkan, dalam fungsi pengasuhan yang dijalankan orang tua, pengembangan karakter adalah hal yang tidak mudah.
“Pengembangan karakter misalnya tanggung jawab sosial yang positif, komitmen moral, disiplin diri, pengaturan pikiran dan kehendak. Yang tidak mudah pengembangan karakter ini karena kita dulu yang harus mengembangkan karakter. Sesungguhnya semua berbalik kepada orang tua,” paparnya.
• Terapkan Konsep Bermain di Rumah, PAUD di Gunungkidul Maksimalkan Peran Orang Tua
Ideal Antara Merespons dan Mengendalikan Anak