“Orangtua saat ini mungkin tidak beli buku, tapi beli pulsa. Untuk yang terkendala, kami akan semakin banyak menyediakan tempat-tempat WiFi gratis. Harapan kami di kelurahan dan kecamatan semua tersedia,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Haryadi, pihaknya juga akan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran di sekolah ketika sudah siap dilakukan kelak.
“Yang jelas wastafel akan bertambah. Kita akan menyediakan 1.130 wastafel untuk TK, SD, SMP negeri se-Kota Yogyakarta. Ini adalah bagian dari cara hidup kita dalam mengantisipasi Covid-19,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, mengatakan di tahun ajaran baru ini semua sekolah negeri di Kota Yogyakarta melaksanakan KBM secara daring.
“Belum ada yang masuk,” imbuhnya.
Terkait fasilitas aplikasi Unison.id, ia mengungkapkan saat ini masih diujicobakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta sebagai pilot project.
“Sedang kami evaluasi, kalau berhasil akan kami sosialisasikan ke sekolah-sekolah yang lain,” ungkapnya.
Sementara, terkait siswa yang memiliki keterbatasan akses internet, menurutnya Pemkot Yogyakarta akan terus memperluas akses WiFi gratis bagi masyarakat.
Selain itu, masyarakat kurang mampu juga dapat memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS).
“Yang tidak punya akses, kami akan perluas akses. Dari dana BOS untuk yang kurang mampu juga ada alokasi untuk itu (internet),” pungkasnya. (*)