Sementara itu, salah seorang mahasiswa tingkat akhir UNY, Riza Nurhandiyani, mengaku setuju dengan kebijakan tersebut untuk memudahkan mahasiswa dalam pengambilan data keperluan skripsi.
"Harusnya ambil data ke sekolah, tapi karena masih pandemi jadi diganti studi pustaka. Kendalanya di jurnal itu banyak yang sudah kadaluwarsa," kata dia.
Senada, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat UII, Ratna Permata Sari mengungkapkan kampus UII masih menerapkan skripsi.
Hanya saja pelaksanaannya dikembalikan ke masing-masing progran studi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
"Jikalau untuk mencari data skripsi, bisa disiasati dengan menyebar kuesioner via online dengan google form," ujarnya kepada Tribunjogja.com
Ratna mengungkapkan di masa pandemi Covid-19, pihak kampus menyarankan kepada mahasiswa untuk mencari referensi di e-journal di website perpustakaan (library.uii.ac.id) yang bisa diakses dosen dan mahasiswa dari luar kampus
Untuk bimbingan maupun pelaksanaan ujian skripsi diadakan secara daring.
"Kami masih mengupayakan cara bimbingan dan pengambilan data skripsi dengan metode daring atau via telepon," kata dia.
Sementara itu, mahasiswi UII Mutiara A'yun mengatakan penelitian untuk skripsi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner menggunakan google form.
Penelitian dilakukan dengan mengambil sample kepada 50 - 70 responden.
"Kebanyakan untuk penelitian, (data) banyak ambil dari internet dan juga jurnal," ungkapnya.(*)