Rapid Test Pemkot Jogja
Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan Rapid test acak kepada 250 pedagang pasar tradisional.
Ada 10 pasar tradisional yang menjadi sasaran rapid tes acak beberapa waktu lalu.
Tujuan rapid tes acak tersebut adalah untuk melihat sebaran COVID-19 dan memastikan tidak ada kasus tersembunyi di Kota Yogyakarta.
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan dari 250 pedagang pasar tradisional yang mengikuti rapid tes, ada tiga pedagang pasar yang reaktif.
"Tiga orang reaktif, dua orang warga Kota Yogyakarta, dan satu lagi warga Sleman. Yang warga Sleman diswab dan ditangani oleh Sleman. Sementara yang warga Kota Yogyakarta sudah diswab,"katanya, Rabu (10/06/2020).
Ia mengungkapkan hasil swab untuk dua pegadang Kota Yogyakarta sudah diketahui.
"Untuk yang warga Kota Yogyakarta hasilnya negatif, sementara untuk warga Sleman kami belum dapat infonya. Dengan demikian rapid tes acak 10 pasar tinggal menunggu swab dari Sleman,"ungkapnya.
Heroe yang juga menjabat sebagai Wakil Walikota Yogyakarta tersebut menerangkan bahwa pedagang yang sebelumnya menjalani karantina di shelter Kemensos RI sudah diperbolehkan pulang.
"Yang negatif langsung pulang, sore ini shelter kosong lagi,"terangnya.
Selain melakukan rapid tes acak di pasar tradisional,Pemkot Yogyakarta juga melakukan rapid tes acak di mal. Ada enam mal dengan jumlah sampel 557 yang menjadi sasaran rapid tes acak.
Minggu depan, Pemkot Yogyakarta juga akan kembali melakukan rapid tes acak di cafe dan restoran di Kota Yogyakarta. ( Tribunjogja.com | Kur | Tet )