Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah melakukan tracing pedagang ikan di Pasar Kranggan, kali ini Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan tracing pedagang ikan di Pasar Beringharjo Timur dan Demangan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mengatakan tracing tersebut dilakukan untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan.
Menurut keterangan, selain Pasar Kranggan, supplier ikan juga pernah mengunjungi Pasar Beringharjo dan Pasar Demangan.
"Tracing ini memang untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan. Yang ada pedagang ikan di dua pasar itu, yang pernah dikunjungi sama pedagang Gunungkidul," katanya, Senin (08/06/2020).
• BREAKINGNEWS : Tambahan 2 Kasus Positif di DIY, 1 di antaranya dari Klaster Pedagang Ikan
Ia mengungkapkan dengan adanya kasus COVID-19 dari supplier ikan, pihaknya meminta agar supplier ikan memiliki surat keterangan sehat.
Hal itu untuk memastikan pedagang ikan di pasar Kota Yogyakarta tidak terpapar COVID-19.
"Kita upayakan agar supplier ikan punya surat keterangan sehat. Karena memang supplier ikan di Kota Yogyakarta semuanya dari luar kota, ada yang dari Semarang, Jawa Timur, dan lain-lain," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menerangkan tracing yang dilakukan di pasar Beringharjo Timur dan Demangan merupakan perluasan dari tracing yang sebelumnya dilakukan di Pasar Kranggan.
"Semua pedagang ikan di Beringharjo dan Demangan kita rapid tes hari ini, Kranggan kan sudah. Kita rapid tes dua kali kali. Sekarang rapid tes, seminggu kemudian rapid tes lagi," terangnya.
• Pedagang Pasar Tradisional di Kota Yogya Mendapat Keringanan Retribusi hingga Juni
"Tracing kita perluas untuk antisipasi saja. Bisa jadi pedagang di pasar Beringharjo atau Demangan ambil di Kranggan atau ada kontak dengan supplier ikan," sambungnya.
Tracing dilakukan dengan dua kali rapid tes. Jika reaktif, maka pedagang ikan harus menjalani karantina.
"Tracing ini berbeda dengan rapid tes acak yang sebelumnya kita lakukan. Kalau yang acak kemarin hanya sekali, dan kalau reaktif langsung swab. Untuk tracing, nanti yang reaktif kita karantina," lanjutnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardoyo menambahkan ada dua shelter yang sudah disiapkan untuk karantina pedagang yang reaktif rapid tes.
"Ada dua shelter yang sudah bisa digunakan, shelter Kemensos dengan kapasitas 70 orang dan shelter PU dengan kapasitas 40 orang.Kita siapkan saja semuanya, kita antisipasi segala kemungkinan," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)