Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – H-2 jelang Idulfitri, Pasar Beringharjo tidak mengalami kenaikan pengunjung yang signifikan.
Lorong-lorong pasar masih sepi, hampir sama seperti hari-hari biasa selama pandemi Covid-19.
“Pasarnya ada, pembelinya tak ada,” ujar Remon, Ketua Paguyuban Beringharjo Center Lantai 2 dan 3, saat ditemui di Pasar Beringharjo, Jumat (22/5/2020).
Dia mengungkapkan, selama satu pekan terakhir menjelang Idulfitri terjadi peningkatan pengunjung Pasar Sandang Beringharjo Lantai 2 dan 3, namun peningkatan hanya sedikit sekali.
• Hampir Tak Ada Pembeli, Pedagang Sandang Pasar Beringharjo Kembangkan Lapak Daring
Menurutnya, jumlah pengunjung pasar di pekan terakhir Ramadan setiap harinya sekitar 100-an orang.
Padahal, di tahun-tahun lalu pengunjung pasar menjelang lebaran Idulfitri mencapai puluhan ribu orang.
“Seratus pengunjung itu juga tidak semuanya beli. Sementara pedagang di sini saja ada 270 pedagang. Jadi ya zonk (tidak berpengaruh). Kalau pedagang yang punya toko besar-besar saja sepi, bagaimana pedagang yang kecil,” tandas pemilik Toko Busana Muslim Az-Zikra itu.
Remon menjelaskan, selama ini para pedagang masih membuka toko karena memikirkan nasib para karyawannya.
“Kami tidak ingin mereka sampai di-PHK. Kami juga mengikuti imbauan pemerintah agar tidak mem-PHK karyawan. Karyawan ada yang sudah bekerja bersama kami 10 tahun,” ungkapnya.
Dia menambahkan, sejauh ini banyak pedagang yang memberlakukan sistem shift kepada karyawannya.
Namun, tidak sedikit juga pedagang yang terpaksa menutup tokonya.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 22 Mei 2020, 13 Pasien Berhasil Sembuh
Dengan kondisi yang tidak normal ini, Remon menjelaskan para pedagang mendapat potongan sewa toko sebesar 75 persen.
Namun, dengan pemotongan itu menurutnya masih belum mampu menutupi biaya operasional.
Remon bersama para pedagang Pasar Sandang Beringharjo Lantai 2 dan 3 pun telah mengajukan pemotongan sewa menjadi 100 persen kepada UPT Pusat Bisnis Pasar Beringharjo.