Lifestyle

Kesehatan Mental Pekerja Informal Lebih Rentan, Berikut Langkah Antisipasi yang Bisa Dilakukan

Penulis: Maruti Asmaul Husna
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Tidak semua masyarakat dapat menjalankan imbauan bekerja dari rumah selama pandemi. Terutama bagi kalangan pekerja informal.

Hal ini bisa menimbulkan tekanan mental tersendiri bagi orang yang sehari-hari masih harus bekerja di luar. Selain harus menjaga kesehatan diri, mungkin juga memikirkan kondisi keluarganya di rumah agar tidak terkena virus yang tidak diketahui.

Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi sejahtera di mana orang memiliki empat ciri, yaitu mengenali potensi dirinya, mampu menghadapi stres sehari-hari, produktif, dan bermanfaat untuk lingkungan atau orang banyak.

Nurul Kusuma Hidayati, Psikolog Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM mengatakan kondisi dengan serangan Covid-19 memengaruhi kesehatan mental seluruh masyarakat. Tak terkecuali para pekerja, baik di sektor formal maupun informal.

Dosen STIKes Panti Rapih Paparkan Langkah Melawan Covid-19 bagi Kesehatan Mental

“Orang menjadi cemas, khawatir, takut, was-was, dan sebagainya. Namun demikian, sejatinya hal tersebut adalah reaksi-reaksi normal untuk merespon kondisi yang tidak normal seperti sekarang ini. Pekerja di sektor informal mungkin terlihat lebih berjuang dibandingkan dengan pekerja di sektor formal karena faktor ketidakpastian,” ujarnya saat dihubungi Tribunjogja.com, Kamis (14/5/2020).

Dia menyampaikan, untuk para pekerja di sektor informal beban yang ditanggung memang menjadi lebih berat. Ketidakpastian akan hari ini dan masa depan, kebingungan, dan sebagainya.

“Jika disangkutkan dengan kesehatan mental, beliau-beliau di sektor informal memang harus lebih waspada jangan sampai keadaan ini mengambil alih emosi dan pikiran kemudian mengakibatkan kesehatan mentalnya bermasalah,” tambahnya.

Nurul menyebutkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental, khususnya bagi pekerja sektor informal. Pertama, menyusun rencana kegiatan.

Di kondisi yang serba tidak pasti dan membingungkan, rencana kegiatan berperan layaknya pedoman. Membuat kita lega karena ada hal-hal yang benar-benar bisa dilakukan secara runtut.

Bantu Pekerja Informal, Tokopedia,OVO dan Grab Luncurkan Program Sosial Berbagi THR

Berikutnya, tetapkan batasan waktu untuk bekerja. “Meskipun harus mengejar target produktivitas, upayakan untuk membuat batasan waktu yang lebih longgar di kondisi sekarang ini. Misal, harus sudah di rumah ketika jam 5 sore,” tuturnya.

Selain itu, sambung dia, alokasikan waktu untuk melakukan aktivitas lain yang menenangkan, memberikan perasaan positif, misalnya bermain bersama anak dan keluarga di waktu yang sengaja diluangkan.

Yang keempat, tetap terkoneksi dengan keluarga atau teman melalui telepon atau pesan teks.

Kelima, tetap menjaga aktivitas secara fisik, seperti olahraga ringan. Di samping itu juga menjaga kesehatan fisik, seperti asupan gizi seimbang, istirahat cukup dan menjaga kebersihan lingkungan.

“Jauhi informasi yang tidak jelas dan batasi akses informasi terlalu sering. Jangan lupa beribadah dan berdoa,” lanjut dia.

Terakhir, Nurul mengungkapkan, penting untuk selalu mempertahankan pikiran dan harapan positif. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini