TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Tagihan listrik selama penerapan work from home (WFH) mengalami kenaikan signifikan?
Tentunya hal itu semakin membuat kita tambah pusing.
Terus bagaimana caranya agar bisa menekan biaya tagihan listrik selama kita melaksanakan WFH?
Dosen Manajemen Energi Teknik Fisika Universitas Multimedia Nusantara Rahmi Andarini mengatakan, kenaikan tagihan listrik selama periode WFH terjadi diakibatkan oleh meningkatnya produktivitas masyarakat di rumah.
Selain itu, menurut dia, masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan boros dalam mengonsumsi listrik.
"Masalah problem Indonesia kurang efisien dalam menggunakan energi.
Kita di tengah pandemi seharusnya berpikir menggunakan energi secara efisien," ujarnya dalam sebuah seminar virtual, Jumat (8/5/2020).
Rahmi menjelaskan, efisiensi dapat dilakukan dengan cara memetakan terlebih dahulu jenis penggunaan listrik terbesar di rumah.
"Kita coba evaluasi apakah peralatan sudah dijalankan sesuai kondisinya.
Baru kita bisa menerapkan pemetaan penghematan," katanya.
• Tagihan Listrik Melonjak Saat PSBB, PLN Akui Ada Sebagian Data yang Keliru
• Penjelasan PLN soal Keluhan Tagihan Listrik Pengguna yang Membengkak Selama PSBB
Berdasarkan penelitian Kementerian ESDM dan Japan International Cooperation Agency (JICA), konsumsi listrik di rumah utamanya disumbangkan oleh pendingin ruangan atau AC.
Oleh sebab itu, Rahmi menyarankan kepada masyarakat untuk tidak menggunakan AC secara berlebihan.
Bukan hanya itu, semakin rendah temperatur AC, maka semakin tinggi juga angka konsumsi listrik.
"Setiap setting suhu turun 1 derajat celsius, konsumsi listrik akan naik 6 persen," ujarnya.
Kemudian, selain AC, lampu juga menjadi salah satu penyumbang utama konsumsi listrik rumah tangga.