TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta - Sudah beberapa pekan kita menghadapi pandemi virus corona dengan berbagai istilah yang ada.
Termasuk soal tes yang mendeteksi virus corona, ada rapid test, tes swab, hingga PCR.
Apa bedanya, ya?
Mana yang lebih efektif? Atau harus semua dipakai?
Berikut rangkuman Tribunjogja.com dari laman Nova :
1. TEST PCR
Sebelum kita melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), kita wajib terlebih dulu melakukan pemeriksaan swab.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil spesimen lendir menggunakan swab pada hidung atau tenggorokan pasien.
Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis, sebab virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam saat ia masuk ke tubuh.
Cara Pemeriksaan Swab
1. Tenaga medis akan meminta pasien untuk duduk dan sedikit mendongakkan kepala.
2. Tenaga medis akan memasukkan alat berbentuk cotton bud dengan ukuran yang jauh lebih panjang, ke dalam lubang hidung pasien. Alat ini akan terus dimasukkan hingga mencapai bagian belakang hidung.
3. Teknik swab dilakukan untuk menyapukan alat ke area belakang hidung. Ujung alat bisa menyerap cairan atau lendir yang terdapat di area tersebut. Alat akan didiamkan sejenak untuk membuat cairan atau lendir terserap sempurna.
2. RAPID TEST
Rapid test corona hanya bisa digunakan sebagai screening atau penyaringan awal.