Gunungkidul

Tekan DBD, Desa Kepek Wonosari Gandeng Puskesmas Lakukan Fogging Mandiri

Penulis: Alexander Aprita
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fogging mandiri yang dilakukan di Desa Kepek, Wonosari, Gunungkidul

Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Desa Kepek di Kecamatan Wonosari, Gunungkidul belum lama ini melakukan Fogging mandiri di 4 pedukuhan. Puskesmas Wonosari 2 pun digandeng dalam kegiatan tersebut.

Kepala Desa Kepek Bambang Setiawan menjelaskan Fogging dilakukan lantaran kasus DBD di wilayahnya tergolong tinggi.

"Kasus DBD ditemukan di Dusun Trimulyo 2, Tegalmulyo, Kepek 1, Kepek 2, dan dusun lainnnya," ungkap Bambang dihubungi pada Rabu (22/04/2020).

Bambang menyebut beberapa pedukuhan mengajukan permintaan untuk dilaksanakan Fogging ke Puskesmas Wonosari 2, namun hingga beberapa waktu belum dilaksanakan.

Pemkab Gunungkidul Setuju Langkah Presiden Larang Mudik

Pihaknya pun memutuskan untuk melakukan Fogging mandiri yang dilakukan oleh Tim Relawan Suroyudo.

Tim ini dipimpin oleh Agus Driyantono, yang juga merupakan warga Desa Kepek.

"Meskipun demikian kami tetap berkomunikasi dengan Puskesmas Wonosari 2, karena kami tahu Fogging bukan solusi terbaik," jelas Bambang.

Bambang menyatakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tetap jadi program utama pencegahan penyebaran DBD.

Masyarakat pun disebutnya sudah membersihkan berbagai tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Keputusan Fogging mandiri dilakukan setelah Juru Pemantau Jentik (Jemantik) melakukan pengecekan dan melihat adanya potensi DBD di sejumlah fasilitas publik seperti sekolah.

Selain Covid-19, Pemkab Bantul Ingatkan Warga Terkait Ancaman DBD

"Para ibu rumah tangga pun sudah diimbau untuk membersihkan seluruh rumah agar tidak menjadi sarang nyamuk," kata Bambang.

Sebelumnya Kabid Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Gunungkidul Sumitro melaporkan sejak Januari hingga April 2020 terdapat total 719 kasus DBD.

Meskipun demikian, pada perkembangannya terjadi penurunan cukup signifikan untuk kasus DBD. terutama pada bulan April ini.

"Pada April ini tercatat ada 59 kasus, turun jika dibandingkan pada Maret yang mencapai 262 kasus," kata Sumitro.(TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini