Selain itu, dia menyebutkan pihaknya sudah meminta kepala desa untuk memastikan mall, pasar, tempat ibadah, sekolah apakah sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun atau belum.
KLB Corona Solo
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menetapkan Kota Solo dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona, Jumat (13/3/2020) malam. Dengan adanya status KLB virus Corona ini, Pemerintah Kota Solo menerapkan sejumlah kebijakan.
Berikut Rangkuman Kebijakan Kota Solo dirangkum Tribunjogja.com dari Tribunsolo:
1. Kegiatan belajar mengajar para siswa di sekolah yang dialihkan ke rumah hingga batas waktu yang tak ditentukan.
2. Sejumlah tempat wisata di Kota Solo juga akan ditutup selama 14 hari seperti Museum Keris, Taman Jurug dan lainnya.
3. Moda transportasi Batik Trans akan berhenti beroperasi sementara waktu.
4. Kegiatan yang digelar mingguan, seperti car free day dan Pasar Minggu Pagi, yang ditiadakan hingga batas waktu yang tak ditentukan.
5. Laga perdana kompetisi Liga 2 Persis Solo melawan PSCS Cilacap di Stadion Manahan, Minggu (15/3/2020) masih akan dikaji ulang.
Dinas Kesehatan Solo mengumumkan ada 13 orang yang diduga pernah kontak dengan pasien positif Corona meninggal dunia di Solo.
Selain itu, secara keseluruhan ada 62 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif Corona lain di Solo.
Dinkes Solo meminta 62 orang itu untuk melakukan karantina mandiri.
Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, terkait dengan pasien positif Virus Corona pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi.
Sebelumnya, diketahui ada 2 pasien yang dalam pengawasan di RSUD dr Moewardi Solo.
Mereka sama-sama diketahui melakukan perjalanan dari Bogor mengikuti sebuah acara dan saat pulang dalam kondisi sakit.
Satu pasien, warga Solo meninggal dan dinyatakan positif Corona.
Sementara, hasil dari satu pasien yang Suspect Corona belum keluar dan saat ini masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo.
Berdasarkan hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo bergerak cepat melakukan tracking siapa saja yang pernah melakukan kontak dengan satu pasien suspect Corona dan satu pasien Positif Corona di Solo.
"Kita tracking dari 1 pasien Suspect Corona dan 1 pasien positif Corona sebagai antisipasi apalagi diketahui keduanya ke Bogor bersama juga," Kata Siti pada wartawan, Jumat (13/3/2020).
Tracking dilakukan pada tenaga medis yang pernah melakukan kontak dengan kedua pasien itu dan keluarga dan orang terdekat yang melakukan kontak.
"Termasuk tenaga medis rumah sakit, keluarga, dan karyawan dari warga Semanggi yang meninggal positif Corona," papar Siti.
Riwayat perjalanan kedua pasien di rumah sakit juga disisir.
Hasilnya diketahui ada 62 orang melakukan kontak dengan rincian
Tenaga medis :
RS dr Oen Kandang Sapi 16 orang karantina mandiri
RS dr Oen Solo Baru 15 orang karantina mandiri.
Klinik Mojosongo 6 orang karantina mandiri.
Sementara, Keluarga dari pasien Suspect Corona yang masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo ada 12 orang.
Keluarga pasien positif Corona yang meninggal di Solo ada 7, dan karyawan dari warga tersebut ada 6 orang.
Mereka yang dikarantina mandiri akan dilakukan pengawasan selama 14 hari.
"Nanti ada petugas puskesmas yang kasih informasi ke kita, update setiap jam 9, memantau kondisi mereka bagaimana pengembangannya," kata Siti.
"Kita harus waspada kita sudah lakukan tracking kontak orang dekat, erat dan sosial," papar Siti.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan karantina ini dimaksudkan untuk melokalisir.
Siti mengatakan, langkah ini dilakukan untuk berjaga-jaga memastikan kondisi yang melakukan kontak benar-benar aman. (*)