"Saya tahu bahwa saya bisa memakainya ketika saya perlu sekitar setengah jam. Tapi kalau begitu aku harus keluar dari ruang isolasi, melepasnya dan mengambil napas dalam-dalam, agak dingin, sebelum aku bisa kembali." tambahnya.
Mengutip dari Grid.Health, memakai masker bedah kurang efektif untuk pencegahan virus corona.
Masker bedah biasa digunakan dokter saat operasi.
Untuk anstisipasi virus corona, perhatikan kode pada masker dan bahan yang digunakan.
Melansir dari The World Air Quality, ada 4 jenis masker respirator yang lebih efektif untuk mencegah zat-zat berbahaya dan virus corona :
1. N95 Respirator
Masker paling umum digunakan dan harganya terjangkau adalah masker N95. Masker berkode N95 dapat menyaring udara paling paling sedikit 95% partikel di udara.
Dari hasil pengujian laboratorium, N95 bermanfaat untuk menyaring partikel udara. Namun ada beberapa orang yang sensitif menggunakan masker ini.
Jika ada alergi, masker N99 bisa menjadi rekomendasi. Masker berkode N99 dapat menyaring paling sedikit 99% partikel yang ada di udara. Perhatikan juga cara penggunaan masker.
Jika dipakai terlalu lama masker ini menyebabkan orang kesulitan bernapas.
2. Respirator Partikulat
Masker ini dibagi menjadi 3 tingkat penyaringan, yaitu FFP1, FFP2, dan FFP3. Masker ini memberi kenyamanan terutama ketika orang mengalami kesulitan bernafas saat memakai masker.
FFP1 dapat menyaring sebanyak 80% partikel yang ada di udara. FFP2 dapat menyaring 94% partikel udara. FFP3 dapat menyaring setidaknya 99% partikel di udara.
Masker respirator partikulat hampir sama dengan masker tipe N95 sedangkan FFP3 sama dengan masker N99.
3. Masker Polusi