Travel

Jembatan Gantung Nawacita di Bantul Kini Jadi Destinasi Wisata

Penulis: Ahmad Syarifudin
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan Nawacita di Kampung Tegaldowo Bantul Kini Jadi Destinasi Wisata.

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kampung Tegaldowo, di Desa/Kecamatan Bantul kini terus berbenah, mengembangkan destinasi wisata.

Kampung tersebut mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan, seiring berdirinya Jembatan gantung Nawacita. 

Jembatan tersebut berada di perbatasan antar desa yang menghubungkan warga Kampung Tegaldowo dengan Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan.

Konstruksinya didesain menggantung di atas Sungai Bedog. 

Untuk sebuah akses penghubung kampung, jembatan gantung Nawacita terlihat cukup ikonik.

Wajar saja, banyak warga penasaran kemudian berkunjung ke sana untuk sekedar swafoto. 

Rekomendasi Tempat Wisata Jogja dengan Suasana Romantis, Cocok Untuk Menghabiskan Hari Valentine

"Setiap hari bisa ratusan. Kalau pas musim liburan sekolah, bisa sampai seribuan pengunjung," kata Ketua Pokdarwis Tegal Dowo Manunggal, Sugiran. 

Saat ini, destinasi di sana bukan hanya berupa jembatan gantung.

Warga menangkap peluang tingginya animo wisatawan dengan membangun taman Puspa Gading, dilengkapi sejumlah wahana rekreasi, seperti kolam renang anak-anak, terapi ikan hingga gazebo. 

Tak ketinggalan, ditempat tersebut sekarang sudah dibangun warung-warung yang menjual aneka makanan. 

Daya tarik wisata dari kampung Tegaldowo, anak-anak bisa bermain sepuasnya, baik di kolam renang maupun di area taman.

Dimana di sejumlah area terdapat bunga dan spot foto seperti patung kancil maupun komodo. 

"Rencananya kita juga akan bangun patung beruang. Supaya lebih variatif. Taman kan identik dengan hewan-hewan," terang dia.  

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Dikatakan Sugiran, pengembangan destinasi wisata di Tegaldowo yang sekarang, masih belum selesai.

Ia mengungkapkannya baru sebatas 20 persen, artinya masih jauh dari perencanaan. 

Ke depan, pihaknya mengaku ingin mengembangkan kampung Tegaldowo menjadi wahana edukasi anak.

Kampung ini akan dilengkapi dengan bumi perkemahan, tempat outbound, perpustakaan hingga edukasi pertanian, baik pertanian tradisional dan modern. 

"Anak-anak akan kita ajarkan bagaimana menanam padi. Jadi selain destinasi, ada unsur edukasinya," jelas dia. 

Konsep tersebut sampai saat ini belum terealisasi.

Alasannya, kata Sugiran, masih terkendala pendanaan.

Pihaknya bersama masyarakat mengaku selama ini membangun taman dan wahana destinasi bermain anak-anak, secara swadaya. 

Bahkan, bunga yang saat ini tumbuh di taman, kata dia, berawal dari bunga yang tumbuh di pekarangan warga, kemudian dicabut dan ditanam di lokasi. 

Wisata Edukatif untuk Si Kecil di Yogyakarta, Tempat Belajar Mengenal Hewan dan Alam Luas

"Benar-benar swadaya. Semuanya dari masyarakat. Arahnya kami ingin terus berkembang, sehingga kampung ini jadi desa wisata dengan motto, Ramah Berbudaya dan Ngangeni," kata dia. 

Lurah Desa Bantul, Supriyadi mengaku mendukung seandainya Kampung Tegaldowo ingin dikembangkan menjadi desa wisata.

Ia sendiri mengapresiasi langkah warga Tegaldowo yang dengan semangat gotong royong cepat menangkap peluang, adanya jembatan gantung, menjadi destinasi wisata. 

Selama ini, diakui Supriyadi, pemerintah desa Bantul memang belum berkontribusi banyak mengenai arah pengembangan wisata di Kampung Tegaldowo.

Semuanya berangkat dari kesadaran warga setempat. 

"Pemerintah Desa hanya melakukan kontribusi, berupa pembangunan pendopo dilengkapi fasilitas toilet," terang dia. 

Deretan Wisata di Jogja yang Jadi Andalan Para Pelancong, Wisata Jeep Merapi Favorit

Destinasi wisata di Tegaldowo mulai resmi dibuka pada delapan bulan lalu, tepatnya tanggal 5 Juni 2019.

Setiap sore dan akhir pekan, banyak anak-anak datang ke sana untuk berwisata, termasuk para pecinta sepeda.

Mereka biasanya gowes dari Guwosari Pajangan mengambil rute melintasi jembatan gantung, menuju kampung Tegaldowo. 

Seorang wisatawan, Agung Wiharta mengaku cukup sering bersepeda sekaligus wisata di Kampung Tegaldowo.

Setidaknya sudah empat kali semenjak destinasi disana dibuka untuk umum.

Menurut dia, tempatnya sangat cocok sebagai destinasi wisata alternatif. 

"Apalagi tempatnya masih alami. Dikelilingi sawah, sehingga udaranya masih segar," tuturnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkini