TRIBUNJOGJA.COM - Satu lagi alternatif oleh-oleh dari Bali adalah arak bali.
Lewat Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 kini minuman fermentasi Bali seperti arak, brem, dan tuak sudah legal.
“(Untuk arak Bali) ini banyak peminat karena memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh. Para petani di Bali kalau di musim dingin seperti musim penghujan itu biasanya sebelum pergi ke sawah, sesudah makan, dia akan minum satu sloki araK terlebih dahulu untuk menghangatkan tubuhnya,” kata Derka saat dihubungi, Senin (10/1/2020).
Selain itu, Derka menuturkan bahwa arak Bali memiliki manfaat lain seperti untuk alat kecantikan, mengawetkan kulit, dijadikan sebagai obat rematik dan diabetes, dan dapat dicampur dengan bahan makanan lain.
Arak bisa dicampur berbagai rempah
Untuk campuran arak Bali sendiri, Derka mengatakan bahwa dirinya pernah coba mencampurnya dengan beberapa rempah-rempah seperti cengkeh, jebugarum (pala), dan kayu manis.
Bahkan dia juga menambahkan madu dan jeruk nipis.
“Bisa digunakan sebagai bahan makanan seperti wine, vodka, dan whiskey. Arak rasanya lebih enak untuk menggantikan minuman-minuman itu jadi bahan dasar pembuatan makanan. Tapi beberapa restoran dan hotel masih belum pernah coba,” kata Derka.
Manfaat arak untuk orang Bali
Selain beberapa manfaat dari arak Bali yang telah disebutkan, Derka menambahkan minuman khas Bali tersebut juga dapat menurunkan panas tubuh tetapi caranya jangan diminum.
Derka mengatakan bahwa beberapa masyarakat di Bali hingga saat ini masih memilih untuk menggunakan arak untuk pengobatan alternatif.
Cara untuk memanfaatkan arak Bali saat suhu tubuh naik adalah dengan mempersiapkan sebuah sapu tangan dan satu sloki arak Bali.
Kemudian, celupkan sapu tangan tersebut hingga basah seluruhnya dan taruh di bawah pusar.
“Diamkan selama semenit atau dua menit. Nanti suhu badan akan turun,” kata Derka.
Beda arak dari minuman alkohol lain
Arak Bali terbilang cukup beda dari minuman alkohol lain.