TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mengumpulkan puluhan organisasi relawan yang ada di Bumi Projotamansari, Minggu (12/1/2020).
Puluhan organisasi relawan itu dikumpulkan untuk menyamakan langkah dalam upaya menghadapi ancaman bencana.
"Bantul itu seperti minimarketnya bencana. Semua potensi bencana ada. Dari mulai longsor, banjir hingga angin kencang. Hari ini kita kumpulkan relawan untuk bersatu padu, menyatukan tekad membantu masyarakat," kata Kepala BPBD Bantul, Dwi Daryanto, ditemui disela kegiatan.
Kegiatan yang dilangsungkan di gedung Pyramid Kecamatan Sewon itu dihadiri lebih dari 29 organisasi relawan.
Menurut Dwi, mereka hadir untuk menyatukan komitmen bahwa penanganan bencana tidak bisa berjalan sendiri. Harus bersatu dan bergotong royong.
• Antisipasi Bencana, Polresta Yogya Siapkan Puluhan Senso hingga Cangkul
• Kronologi Penangkapan Terduga Pelaku Klitih di Ring Road, Polisi Sempat Dilempari Botol Miras
Terlebih, berdasarkan informasi yang diterima dari BMKG, dikatakan Dwi, cuaca ekstrem diprediksi akan berlangsung sampai tanggal 15 Januari 2020.
Artinya, eskalasi potensi bencana diberbagai daerah diperkirakan akan mengalami peningkatan. Tak terkecuali di Kabupaten Bantul.
"Karena itu kita menyamakan langkah dan strategi, untuk pengurangan resiko bencana kedepannya," kata dia.
Dalam kesempatan itu, BPBD Bantul turut merayakan ulangtahun ke-9 sekaligus melakukan pengukuhan kepada pengurus baru Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) tingkat Kabupaten Bantul masa bakti 2020-2023. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)