TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kerajinan berbahan clay tepung menjadi sasaran Yohanes Agus Cahya (24) untuk peluang bisnisnya.
Pemuda yang akrab disapa Ojan ini melihat, kerajinan ini belum banyak dikenal masyarakat Yogyakarta.
Sudah satu tahun Ojan menekuni kerajinan unik ini.
Berbahan dasar tepung, Ojan mengreasikannya menjadi berbagai macam souvenir hingga asesoris.
Permintaan souvenir magnet kulkas pun sering ia terima.
• Generasi Milenial Diharap Tak Hanya Jadi Konsumen Produk Kerajinan dan Batik
"Dulu pertama cuma frame clay, wood clay, patung miniatur. Terus baru-baru ini mengeluarkan kalung, bros, magnet kulkas, dan gantungan kunci," jelasnya pada Tribunjogja.com, Senin (4/11/2019).
Dalam sebulan, ia bisa memproduksi 10-15 lusin magnet kulkas.
"Paling banyak peminat yang magnet. Permintaan dari tempat usaha, seperti perkebunan anggrek, mereka pengen punya souvenir khas jadi bikin magnet kulkas," ungkapnya.
Selain itu, ia juga sering menerima pesanan souvenir pernikahan.
"Souvenir pernikahan juga, magnet kulkas by custom," tuturnya.
Harga yang dipatok Ojan untuk kerajinan clay tepungnya kisaran Rp10.000-Rp180.000.
"Kalau bros itu Rp10.000, kalau frame clay Rp180.000," katanya.
• Hadapi Revolusi Industri 4.0, Industri Kerajinan dan Batik Perlu Gaet Milenial
Ojan mengaku keuntungan yang ia dapat dari per pieces produknya bisa hingga 80%.
"Bicara keuntungan, kalau dari 100%, bisa 80% untungnya. Jadi lumayan lah," ujarnya sambil tertawa.
Proses pembuatan kerajinan ini diakui Ojan cukup mudah.