Trase Tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta Bawen Tak Akan Berubah Lagi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY menggelar sosialisasi perdana terkait jalur tol yang melewati wilayah Kabupaten Sleman.
Kepala Dispertaru DIY Krido Suprayitno sosialisasi kepada masyarakat akan mulai dilakukan pada Desember mendatang.
"Sosialisasi akan dilakukan setelah Tim Persiapan terbentuk dan ditetapkan oleh Gubernur DIY," kata Krido usai sosialisasi di Aula Gedung Sekda Sleman, Senin (18/11/2019).
Proses sosialisasi terutama diberikan pada masyarakat yang lahan dan bangunannya akan terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo.
Krido mengatakan undangan sudah ditujukan atas nama warga pemilik lahan.
Namun saat ini undangan masih di tingkat desa dan belum disebarkan.
"Undangan baru disebarkan berdekatan dengan waktu sosialisasi sesuai jadwal," ujar Krido.
PPK Pengadaan Tanah Tol Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen Wijayanto pun mengatakan, trase yang ditentukan sudah pasti dan tidak akan berubah lagi.
Nantinya, setelah penetapan lokasi, pihaknya akan memulai proses pematokan di lahan-lahan yang akan digunakan.
"Patok diperlukan untuk mendata siapa saja pemilik lahan yang terdampak," kata Wijayanto.
• Trase Jalan Tol Bawen-Yogyakarta-Kulonprogo-Cilacap Hingga Solo Masuk RTRW Provinsi
Sebanyak 14 desa dipastikan akan dilintasi oleh jalan tol tersebut.
14 desa tersebut berada di kecamatan Kalasan, Prambanan, Depok, Ngaglik, Mlati, dan Gamping.
Pemerintah DIY bersama pemerintah pusat sudah memperkirakan berapa luas bidang tanah yang akan digunakan untuk jalan tol tersebut.
Selain itu, dipastikan pula akan ada 6 pintu keluar (exit) tol yang berada dalam wilayah Kabupaten Sleman.