TRIBUNJOGJA.COM - Sebuah video kereta api berhenti di tengah jalan yang viral di media sosial karena sang masinis membeli makan di warung ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.
PT KAI mengakui kalau memang lokomotif KA Pangrango berhenti di perlintasan. Namun kereta tersebut berhenti bukan karena masinis sedang membeli di warung.
Kereta tersebut berhenti karena sedang menunggu penumpang naik dan turun di Stadiusn Parungkuda, Sukabumi.
VP Public Relations PT KAI (Persero) Edy Kuswoyo menegaskan bahwa penutupan perlintasan yang terjadi pada 31 Oktober itu selalu terjadi setiap harinya, dan merupakan hal yang biasa terjadi di Stasiun Parungkuda.
Hal tersebut dikarenakan stasiun yang terletak di Sukabumi ini berukuran kecil dan emplasemen stasiun yang tidak cukup panjang.
Sehingga, posisi lokomotif berada sejajar dengan palang perlintasan kereta.
"Kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi," ujar Edy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2019).
• Viral Video Masinis Beli Jajan Saat Kereta Berhenti, Warganet Tertawa Ngakak
Kompas.com mencoba mengonfirmasi kembali hal tersebut ke Kepala Stasiun Parungkuda Wartomo.
Wartomo membenarkan KA Pangrango yang menuju Bogor dari Sukabumi, selalu menutup Jalan Parungkuda-Parakansalak di lintasan pintu kereta api.
"Secara teknis, kondisi Stasiun Parungkuda ini lokasinya sempit dan peron (tempat naik turun penumpang) yang aman dan nyaman pendek," kata Wartomo saat ditemui di Stasiun Parungkuda, Jumat.
Dia menjelaskan, berhentinya lokomotif tepat di perlintasan itu sudah sesuai aturan karena batas berhenti lokomotif ada di seberang pintu perlintasan kereta, tepatnya beberapa meter dari pinggiran jalan Parungkuda-Parakansalak ke arah Bogor.
"Lokomotif berada di pintu perlintasan, sedangkan rangkaiannya bisa berhenti tepat di peron. Itupun yang pas berhenti di peron hanya kereta ekonomi 1 hingga 4, sedangkan kereta makan dan eksekutif tidak kebagian peron," jelas dia.
"Makanya bila akan turun di Stasiun Parungkuda ada pengumuman bagi penumpang yang berada di kereta makan dan eksekutif untuk berjalan ke kereta ekonomi empat," sambung Wartomo.
Wartomo mengatakan, durasi KA Pangrango ke arah Bogor dari Sukabumi berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang di Stasiun Parungkuda tidak berlangsung lama.
Paling lama hanya lima menit, karena setiap pemberangkatan harus tepat waktu.