Ia pun memberikan seporsi Sate Merah, yang berisi 6 tusuk sate untuk dicicipi.
Sepintas, Sate Merah ala Sate Ratu tidak berbeda jauh dengan sate umumnya.
Namun secara penyajian, Sate Merah disajikan tanpa saus kacang.
Sebaliknya, justru kuah kaldu ayam yang menemani.
Saat dicicipi, ternyata rasanya cukup unik di lidah, berbeda dengan sate kebanyakan.
Rasa pedas cukup mendominasi, namun tidak menutup rasa bumbu rempah di dalamnya.
Daging dan kulit ayam yang dipotong cukup besar pun masih terjaga rasa aslinya.
Menurut Budi, bumbu Sate Merah merupakan hasil kreasinya sendiri.
Ia juga memilih daging ayam yang benar-benar segar agar bumbu menyerap sempurna dan tetap empuk saat dikunyah.
"Sejak pertama dibuat hingga saat ini, bumbu dan rasa dari Sate Merah tidak pernah berubah," jelas Budi.
Lilit Basah pun tak kalah lezatnya. Terinspirasi dari Sate Lilit, Lilit Basah tampil dengan daging ayam cincang yang dibuat dalam bentuk dadu.
Potongan timun serta bawang goreng pun menyertai bagian atasnya.
Kejutan yang tak terduga justru muncul dari Ceker Tugel.
Makanan ini disajikan dalam bentuk mangkok dengan kuah pedas yang menyegarkan.
Sedikit mirip dengan kari kambing Aceh.